Press ESC to close

3 Jenis Rokok Mahal di Indonesia

Banyak jenis rokok di negeri kita yang seiring perkembangannya mengalami pemutakhiran. Arti pemutakhiran di sini didasarkan pada kualitas produk, mencakup komposisi, brand, serta tampilannya. Ditilik dari perkembangan yang ada, sebetulnya ada faktor yang turut pula menjadikan rokok di Indonesia terasa mahal harganya. Yakni variabel tarif cukai yang tiap tahun naik.

Atas dasar faktor itu pula, beberapa rokok yang dulunya relatif terjangkau di masyarakat mengalami kenaikan harga. Sehingga ada golongan konsumen yang menyebutnya mahal. Barangkali, bagi sebagian konsumen lainnya, bisa saja dianggap tidak mahal. Hal itu kembali kepada daya beli masyarakat konsumen yang berasal dari berbagai kelas sosial.

Bicara soal mahal ataupun murah dalam konteks produk konsumsi, tidak bisa dilepaskan dari istilah harga psikologi konsumen yang disasar. Ada sekian faktor yang mempengaruhi mahal-tidaknya suatu produk, dalam hal rokok harga psikologis dipengaruhi oleh besaran pungutan tarif cukai serta rasio inflasi yang terjadi.

Hal serupa pun berlaku pada produk konsumsi lainnya, hanya bedanya. Untuk produk rokok, ada pungutan cukai yang membuat produk tersebut harus dikontrol dan dikendalikan produksinya. Lain hal untuk produk buah ataupun sayuran segar yang ada di pasaran.

Ada variabel tempat dimana produk itu dipasarkan, misalnya untuk buah dan sayur segar yang ada di supermarket premium seperti Farmers Market ataupula Ranch Market. Jika kita bandingkan dengan harga sayur atau buah segar dari pasar tradisonal terbilang sangat jauh harganya. Seain itu, jumlah yang didapat dari rata-rata harga pasaran tentu pula yang membuatnya terbilang mahal.

Kembali ke soal jenis rokok mahal yang ada di Indonesia, setidaknya berdasar pengamatan pendek saya, ada tiga jenis yang tergolong mahal. Mahalnya harga rokok tersebut bukan berarti membuat rokok itu tidak laris di pasaran, jenis-jenis yang akan saya sebutkan di sini, adalah rokok-rokok yang sudah populer dan memiliki segmennya sendiri.

Baca Juga:  Review Rokok Halim Merah, Putihan Khas Indonesia

Pertama, jenis rokok putihan.

Rokok putihan di Indonesia ada bermacam-macam merek yang dapat kita temui di pasaran. Dari harga Rp 20 ribuan, sampai adapula dijual dengan harga Rp 40 ribuan. Secara komposisi, rokok ini dikenal memiliki bahan baku tembakau rajangan dari jenis tembakau virginia. Jenis tembakau semacam ini lazim digunakan untuk bahan baku rokok-rokok bergenre LTLN (Low Tar Low Nikotin) juga.

Secara golongan industrinya, rokok putihan ini masuk kategori SPM (Sigaret Putih Mesin). Secara brand, rokok ini sangat populer dan disukai oleh kalangannya. Dikenal dengan merek dagang Marlboro. Seiring perkembangan waktu, sejak Marlboro merambah pasar Indonesia sampai era milenial ini. Brand ini memiliki beberapa varian.

Seperti yang sudah saya jelaskan di atas, pungutan cukai yang tinggi membuat harga rokok terus naik secara gradual. Sehingga membuatnya terbilang mahal. Perlu diketahui lagi, untuk rokok SPM golongan I, tarif cukainya tahun 2022 ini sebesar 1.065 dengan Kenaikan 13,9 persen. Harga Jual Eceran Minimal (per batang): Rp2.005, sementara harga jual minimal (per bungkus): Rp 40.100.

Kedua, jenis rokok mild.

Jenis mild ini sejak memasuki tahun 2000-an sudah dipelopori oleh brand A Mild keluaran Sampoerna. Produk ini sama-sama di bawah perusahaan Philip Morris. Produk ini termasuk disebut mahal, lantaran masuk kategori SKM golongan I.

Sebagaimana yang kita tahu, kenaikan cukai rokok untuk tahun 2022 ini mengalami kenaikan tarif sebesar 12 persen. Nah, untuk SKM golongan I ini tarif cukai 985 serta kenaikan mencapai 13,9 persen. Harga Jual Eceran Minimal (per batang): Rp 1.905. Harga Jual Minimal (per bungkus): Rp 38.100.

Baca Juga:  Apakah Rokok LA ICE Termasuk Rokok Mentol?

Ketiga, jenis rokok cerutu.

Untuk kelas cerutu sendiri terbagi ke dalam beberapa golongan, artikel Komtek pernah mengangkat tulisan tentang cerutu yang ada di Indonesia. Namun, jika kita bicara dari sisi harga, tentu saja golongan cerutu premium memiliki harga yang cukup fantastis.

Misalnya saja, cerutu premium yang dikenal dengan cerutu Sultan Vintage Robusta. Jumlah batang dalam satu box-nya berisi 24 batang. Harganya rata-rata di pasaran Rp 2.800.000, jelas ini harga yang memang kelas perokok sultan banget dong. Harga segitu jika kita konversi ke rokok SKT 76 misalnya, bisa boyong belasan selop kita. Hahahaha.

Selain dari golongan cerutu premium, ada juga beberapa curutu kelas menengah yang dapat dinikmati oleh kalangan konsumen kretek reguler. Misalnya saja, merek cigarillos. Ukuran cerutu yang terbilang mini ini mudah diakses di pasaran, harganya relatif ramah. Meski jumlah batangnya tidaklah sebanyak rokok pada umumnya. Kemudian, untuk golongan cerutu lainnya yang terbilang mahal di atas cigarillos, ya merek cerutu Hermanos. Ini cerutu harganya di atas Rp 50.000/batang.

Jibal Windiaz

anak kampung sebelah