Press ESC to close

AC Milan Juara, Zlatan Ibrahimovic Merokok

Stigma yang paling sering muncul soal olahragawan adalah kehidupan mereka yang jauh dari rokok. Atlit dari beragam cabang olahraga, termasuk pesepakbola, memang perlu untuk mengedepankan pola hidup sehat. Tapi mencitrakan mereka sebagai antirokok itu berlebihan. Faktanya ada banyak olahragawan yang juga merupakan perokok. Zlatan Ibrahimovic jadi salah satu nama pesepakbola beken yang merokok.

Siapa yang tidak kenal dengan Zlatan Ibrahimovic? Namanya sangat besar di dunia persepakbolaan. Sudah banyak tim top eropa yang menggunakan jasanya. Sudah banyak gelar juga yang diraihnya bersama berbagai tim itu. Tak heran kalau Ibrahimovic seringkali jadi sorotan media.

Kehidupannya di dalam lapangan cukup kontroversial. Aksi-aksi nyeleneh, goal-goal unik, serta keributan-keributan yang ia timbulkan selalu menarik untuk dinantikan. Tak hanya di dalam lapangan, aktivitas dan kehidupannya di luar lapangan juga tak kalah menarik.

Selain pesepakbola, konon Ibrahimovic juga pemegang sabuk hitam olahraga beladiri Taekwondo. Gerakan dan kekuatannya pun menunjukkan kalau ia menguasai teknik bela diri tersebut. Personanya yang arogan dan galak juga sering memantik reaksi banyak pihak, baik elemen pesepakbola, maupun publik pada umumnya.

Selain pernyataan kontroversial, Ibra, sapaan akrab Zlatan Ibrahimovic, juga sering bertindak kontroversial. Ia pernah membagikan video di akun media sosialnya yang mempertontonkan aksinya tidur di atas salju pada malam hari dengan bertelanjang dada. Unik dan nyeleneh. Aksinya tersebut seraya memperlihatkan bahwa sosoknya adalah seorang dewa yang kuat dan berani.

Baca Juga:  Mengulik Sejarah Larangan Kasbon di Etalase Rokok

Terbaru, Ibra sukses membawa AC Milan meraih gelar juara Serie A yang ke-19 mereka usai di pertandingan terakhir mengalahkan Sassuolo dengan skor telak 3-0. Gelar tersebut baru bisa pulang ke markas AC Milan setelah terakhir kali mampir ke San Siro pada tahun 2011, di mana Ibrahimovic juga menjadi salah satu punggawanya saat itu. Bayangkan, dalam 11 tahun penantian itu, Ibra sudah melanglang buana ke berbagai klub elit dunia. Akhirnya ia kembali dan berkontribusi membawa pulang trophi ke pangkuan Rossoneri. Terakhir juara bersama Ibra, kembali juara bersama Ibra. Ia seolah alfa dan omega dalam perjalanan AC Milan.

Hal menarik kembali dipertontonkannya. Yakni kala pemain AC Milan satu per satu memasuki lapangan untuk menerima medali penghargaan, Ibarihimovic tampil dengan selebrasi merokok. Aneh? Tidak. Menjadi unik dan nyeleneh adalah hal normal dalam kamus Ibrahimovic.

Ibrahimovic merokok
Ibrahimovic saat merayakan gelar Serie A

Pria berkebangsaan Swedia itu kini berusia 40 tahun. Di usia yang tidak lagi muda, Ibra mendobrak dua stigma; pertama, pemain yang dianggap sudah habis sepertinya pun masih bisa berkiprah di kasta tertinggi sepakbola. Kedua, seorang perokok sekalipun bisa berprestasi. Iya, Zlatan Ibrahimovic adalah gambaran seorang yang menolak tua. Baginya usia hanyalah angka, tapi kapasitas dan jiwa bisa terus dipugar dan di-upgrade.

Aksinya tersebut mengingatkan kembali pada beberapa waktu lalu saat perayaan gelar juara La Liga Spanyol yang diraih Real Madrid. Pada saat itu, Carlo Ancelotti bergaya yang identik dengan Ibrahimovic, yakni dengan gestur merokok. Lain Ancelotti, lain Ibrahimovic. Apa yang dilakukan Ibra bukanlah gimik atau gestur semata, ia benar-benar mengisap cerutu di tangannya. Tak hanya itu, iya bahkan turut membawa wine dalam selebrasinya. It’s a Zlatan thing.

Carlo Anvelotti Merokok
Ancelotti saat merayakan gelar La Liga bersama skuad Real Madrid

Tapi, penampakan seorang atlit (terutama pesepakbola) yang merokok bukanlah hal yang luar biasa. Hal itu sering terjadi dan bisa dengan mudah kita temukan. Nama sekaliber Messi pun pernah kedapatan sedang asik merokok. Tidak percaya? Silakan cari di mesin pencarian google.

Satu yang perlu diluruskan, semua prestasi yang mereka raih memang bukan dikarenakan aktivitas merokoknya. Torehan mereka murni karena bakat dan latihan yang hebat. Tapi, fakta bahwa mereka merokok setidaknya telah membantah stigma negatif pada perokok. Bahwa perokok bisa berprestasi dan menjadi ‘orang’. Menjadi perokok tidak otomatis menjadi pesakitan, buruk, dan tak berprestasi, sebagaimana yang selama ini dikampanyekan oleh antirokok.

Baca Juga:  Review Rokok Twizz: SKM LTLN Capsule Kolaborasi HM Sampoerna dan PJSP

Dari Zlatan Ibrahimovic kita bisa belajar, bahwa merokok bukanlah aktivitas yang mengkhawatirkan jika diimbangi dengan pola hidup seimbang, kemauan, dan kerja keras, niscaya akan menghasilkan sesuatu yang hebat.

Congratulations, Zlatan! Sempre Milan!

Aris Perdana
Latest posts by Aris Perdana (see all)

Aris Perdana

Warganet biasa | @arisperd

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *