Press ESC to close

Kapan Momen Yang Tepat Untuk Berhenti Merokok?

HTTS atau Hari Tanpa Tembakau Sedunia merupakan hari raya bagi pegiat antirokok yang dilaksanakan pada tanggal 31 Mei setiap tahunnya, termasuk pada bulan Mei yang lalu. Pada hari tersebut mereka berkampanye mengenai filter rokok yang merupakan sampah terbanyak yang ada di lautan dan mengajak orang untuk berhenti merokok.

Mereka menyuguhkan beberapa infografis dan gambar-gambar puntung rokok di dalam perut ikan yang bagi saya gambarnya itu lucu. Mereka berpendapat puntung rokok itu seperti sampah plastik bahkan lebih ngeri dari sampah plastik yang tidak dapat terurai selama puluhan tahun.

Yang membuat gambarnya itu lucu adalah bagaimana bisa ikan memakan puntung rokok sebanyak itu. Mana masih bersih lagi rokoknya dan belum kelihatan bekas bakarannya. Jangan-jangan ada orang yang sengaja mancing di laut dengan menggunakan puntung rokok? Gak masuk akal. Jika temen-temen penasaran, kalian bisa melihat gambar-gambar tersebut di twitter.

Seperti yang kita tahu, sampah terbesar yang ada di lautan itu adalah sampah plastik, bukan puntung rokok. Mungkin aja, antirokok itu mengira bahwa puntung rokok itu terbuat dari plastik, kali ya?

Sekedar informasi aja bagi kalian, puntung rokok atau filter rokok itu bukan terbuat dari plastik. Melainkan dari selulosa asetat yang terdapat pada pohon. Filter pada rokok itu bertujuan untuk menyaring tar dan nikotin pada rokok.

Sangat disayangkan, mereka tidak riset terlebih dahulu sebelum mengkampanyekan dengan tagar #satupuntungsejutamasalah, jadi kelihatan bodohnya. Niatnya nyerang dan menjatuhkan perokok, eh malah blunder gara-gara mengira filter rokok terbuat dari plastik. Hadeehh.

Baca Juga:  3 Tokoh Anime dengan Gaya Merokok Paling Keren

Semua bahan baku untuk produksi rokok itu terbuat dari tanaman dan pepohonan. Mulai dari tembakau, cengkeh, papir, filter hingga perekatnya pun semuanya organik. Papir atau kertas rokok terbuat dari pohon yang tentu berbeda dengan kertas untuk menulis. Kertas rokok mempunyai standar food grade, artinya aman untuk dikonsumsi. Untuk lemnya menggunakan rendaman nasi atau bubur. Jadi, banyak materi kampanye antirokok yang perlu diuji validitasnya.

Ngomong-ngomong ajakan berhenti merokok, saya rasa hal tersebut merupakan perampasan hak konsumen. Antirokok selalu menyebutkan bahwa merokok itu menyebabkan kecanduan. Padahal sebetulnya merokok itu merupakan habituasi atau kebiasaan. Persis dengan apa yang dituturkan Wanda Hamilton dalam bukunya yang berjudul Nicotine War.

Wanda Hamilton menyebutkan bahwa pergeseran makna dari habituasi menjadi adiksi sudah ada sejak tahun 80-an. Jika barang tersebut sifatnya sudah menjadi adiktif maka perlu terapi untuk menyembuhkan kecanduan tersebut. Padahal nih ya, berhenti merokok itu merupakan hal yang sangat-sangat mudah untuk dilakukan.

Saat makan, tidur, mandi, ibadah dan olahraga pasti saya berhenti untuk merokok. Kemudian setelah melakukan aktifitas tersebut baru saya merokok lagi. Kalau memang merokok merupakan kecanduan, seharusnya saya tidak dapat menahan keinginan merokok saat mandi, makan atau ibadah dong.

Baca Juga:  Merek Rokok Populer dan Kembarannya

Apalagi saat bulan puasa kemarin, seharian menahan makan, minum dan merokok. Tidak ada masalah juga kok, saya tidak lantas sakaw atau kejang-kejang gitu karena tidak merokok seharian.

Berhenti merokok itu merupakan hal sepele, antirokok saja yang bikin ribet, segala dibuat kampanye momentuman. Saking sepelenya, bahkan para perokok saja banyak yang tidak menyadari bahwa mereka sudah berhenti merokok setiap harinya. Tidak merokok juga tidak ada masalah apa-apa kok. Tapi karena sudah menjadi kebiasaan, jadi kalau tidak merokok saat waktu-waktu tertentu itu terasa aneh.

Ibarat nih habis makan terus sebats itu nikmatnya bertambah. Persis dengan ketika kita lagi nonton film nih, serasa ada yang kurang kalau tidak ada camilan atau minuman yang mendampinginya. Namun kalaupun memang tidak makan dan minum selama nonton film, tidak terjadi apa-apa juga kan?

Bagas Nurkusuma Aji

Bagas Nurkusuma Aji

Videografer di Komunitas Kretek. Lahir dan besar di Turi, Sleman

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *