Press ESC to close

Lucky Strike Purple Boost, Layak Dicoba

Lucky Strike telah mengeluarkan produk terbarunya yakni varian Purple Boost. Sebetulnya gak baru-baru banget sih, rokok ini diluncurkan pertama kali pada awal tahun 2020. Saat awal peluncuranya, eksistensi rokok Lucky Strike ini tidak seramai ketika Djarum mengeluarkan rokok L.A Ice Purple Boost.

Banyak faktor yang mempengaruhi eksistensi rokok Lucky Strike ini, salah satunya ialah konsumen rokok putih di Indonesia itu tidak sebanyak konsumen rokok kretek. Persentasenya hanya sekitar 6% saja, sisanya merupakan konsumen rokok kretek. Namun rokok Lucky Strike ini eksistensinya tidak main-main di luar negeri. Bahkan rokok ini sudah populer sejak jaman perang dunia kedua.

PT Bentoel mengeluarkan produk pertamanya dengan teknologi capsule Purple Berry melalui rokok ini. Sebelumnya sudah ada varian rokok Lucky Strike dengan capsule, namun hanya memberikan sensasi rasa mint saja di-click yang bernama Lucky Strike Cool Switch.

Secara bungkus, rokok Lucky Strike Purple Boost ini memiliki desain yang amat simpel namun keren. Hanya terdapat tulisan Lucky Strike dan motif lingkaran bewarna ungu di tengahnya. Pada sisi kiri atas terdapat simbol berbentuk tombol power. Sedangkan pada sisi kanan bawah terdapat tulisan ‘Purple Boost’ bewarna ungu sebagai penekanan identitas varian.

Lucky Strike Purple Boost
Tampilan depan kemasan Lucky Strike Purple Boost

Rokok ini mempunyai kandungan tar sebesar 9 MG dan nikotin sebesar 0,6 MG. Kandungan tar dan nikotin pada rokok putihan memang lebih kecil daripada rokok kretek. Karena ya komposisi dalam rokok putih itu hanya menggunakan tembakau saja tanpa ada campuran cengkeh dan rempah lainya.

Baca Juga:  76 Kurma Royal, Bukti Djarum Sang Raja Inovasi SKT

Secara menyeluruh desain bungkus Lucky Strike ini terasa cukup keren dan elegan. Menurut saya desain bungkus Lucky Strike Purple Boost ini sudah cukup untuk menarik perhatian para pecinta rokok putih. Mengingat target pasar dari rokok ini ialah 18 hingga 35 tahun. Jika sudah di atas usia tersebut, mungkin bungkus/kemasan dari suatu rokok tidak terlalu diperhatikan.

Rokok ini menggunakan alumunium foil bewarna silver jika kita buka bungkus rokok ini. Terdapat pula tulisan Luckies berbentuk latin di tengah alumunium foil-nya. Batang dari rokok ini mirip banget dengan batang rokok SPM pada umumnya. Dengan ukuran batang medium size, papir serta filter-nya bewarna putih dan batangnya lebih pendek sedikit daripada rokok mild. Tak lupa, terdapat tulisan Lucky Strike di batasan papir dan filter-nya serta terdapat simbol power tepat di tengah filternya yang menandakan letak capsule-nya.

Tampilan filter dan batang

Rasa rokok Lucky Strike Purple Boost ini ketika capsule tidak di-clik itu mirip rokok putihan biasa. Rasa gurih dari tembakau virginia lumayan dominan. Ada rasa manis namun tipis banget. Tarikannya lumayan halus dan meninggalkan sedikit rasa pahit di tenggorokan. Namun jika capsulenya di klik, baru muncullah sensasi bery dan mentholnya. Mentholnya masuk dalam kategori medium. Tidak terlalu nyegrak yang bikin gaenak tenggorokan gitu. Sensasi rasa berrynya itu tipis ya tidak sekuat aromanya. Namun masih cukup nikmat dan terasa nyatu dengan sensasi tembakau virginianya.

Baca Juga:  Tukar Isapan Rokok dalam Perkawinan Adat Talang Mamak

Untuk kelas rokok putih, rokok ini termasuk enak. Jika dibandingkan dengan rokok putih lain misalkan Country atau Camel, rokok Lucky Strike Purple Boost ini lebih enak secara rasa dan tarikan. Namun secara harga rokok ini lebih mahal dibanding 2 rokok pembandingnya. Saya membeli Purple Boost dengan harga 30.000 rupiah di mini market. Mungkin saja rokok ini bisa lebih murah jika membelinya di warung kelontong atau beli 1 slop sekalian.

Rokok ini cocok banget bagi sobat rokok putih pecinta rokok Marlboro, dengan harga yang sedikit lebih murah dan rasanya tidak kalah jauh. Cocok bagi kalian yang ingin turun kasta atau pas kondisi keuangan sedang tidak baik-baik saja. Cukup worth dan recomended.

Bagi saya, seenak-enaknya rokok putih tetap tidak bisa mengalahkan nikmat dari rokok kretek. Namun ini hanya soal selera dan masing-masing dari kita mempunyai selera sendiri-sendiri seperti yang Gudang Garam pernah bilang bahwa “Pria Punya Selera”.

Bagas Nurkusuma Aji

Bagas Nurkusuma Aji

Videografer di Komunitas Kretek. Lahir dan besar di Turi, Sleman

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *