Berkreasi lewat cara membuat rokok secara mandiri merupakan budaya masyarakat Indonesia sejak lama. Meski bahan baku utamanya adalah tembakau, di masyarakat kita juga dikenal tambahan rempah pada aktivitas membuat rokok tingwe.
Tingwe adalah istilah yang merujuk pada kosa kata linting dhewe, istilah yang diserap dari bahasa Jawa ini secara harfiah artinya melinting sendiri. Kenikmatan mengisap tingwe biasanya ditunjang dengan memberi tambahan perisa yang umumnya menggunakan 4 jenis rempah.
Rempah-rempah tersebut sudah ada dan dikenal di Nusantara sejak jaman dahulu. Jauh sebelum penjajah Belanda datang, penggunaan rempah-rempah yang dikenal sebagai penyedap masakan sudah lazim digunakan masyarakat di berbagai daerah.
Tidak hanya dikenal sebagai penyedap masakan, unsur penyedap yang dikenal sebagai rempah juga digunakan sebagai jamu untuk pengobatan. Tak ayal, penyedap yang dipergunakan untuk tingwe juga dipercaya dapat memberi manfaat bagi kebugaran tubuh.
Sebagaimana kita ketahui, bahan baku jamu sebagian besar adalah tanaman endemik Nusantara. Salah satunya adalah cengkeh. Unsur cengkeh inilah yang menjadi penegas sekaligus pembeda cita rasa pada rokok Indonesia berjenis kretek.
Seiring perkembangan hari ini, penggunaan rempah-rempah pada rokok tingwe terbilang jarang dipergunakan. Bagi para perokok yang beralih ke tingwe, terutama pelanggan kretek pastilah terbiasa dengan adanya unsur rempah penyedap.
Namun di masa sekarang, penggunaannya sudah tergantikan dengan perisa hasil ekstraksi yang dicampurkan ke dalam tembakau. Bagi sebagian besar penikmat tingwe dari golongan pemula, biasanya lebih memilih tembakau tingwe yang sudah berperisa.
Beda halnya bagi golongan yang memiliki selera dan kepercayaan tertentu, untuk memberi penegas kenikmatan tingwe biasanya didapat dengan cara memberi empat macam rempah ini. Secara umum, inilah golongan rempah yang lazim digunakan dalam berkreasi melinting rokok sendiri.
Cengkeh
Cengkeh tergolong tanaman tropis endemik Nusantara, yang hasilnya sangat bisa dirasakan setelah berumur 4-5 tahun. Komoditas ini dimanfaatkan untuk bahan penguat rasa dan aroma pada masakan maupun minuman, industri farmasi, kosmetik dan obat herbal. Di Indonesia, serapan terbesar cengkeh digunakan untuk produksi kretek.
Cengkeh memiliki kandungan minyak atsiri yang sangat baik untuk kesehatan. Cengkeh memiliki rasa yang agak pahit dan pedas, tapi aromanya manis dan cukup kuat. Cengkeh yang digunakan untuk penyedap masakan berbeda dengan cengkeh untuk rokok, tergantung kebutuhan dan preferensinya. Biasanya, cengkeh untuk rokok dan tingwe sudah dalam bentuk halus.
Klembak
Klembak telah digunakan dalam pengobatan kurang lebih sudah 2.000 tahun. Penggunaannya secara bertahap menyebar melalui India, mencapai Eropa selama masa Renaisance melalui Asia Kecil.
Di Jawa, Klembak digunakan sebagai bumbu penyedap rokok kretek dan sebagai pewarna batik yang biasa ditanam di sela-sela tanaman Kentang.
Tanaman yang dimanfaatkan akarnya ini telah terbukti efektif melawan bakteri Staphylococcus aureus, bakteri yang menyebabkan sariawan. Dalam pengobatan China, Klembak telah digunakan selama berabad-abad sebagai antidiarheal dan pencahar dan untuk mengobati konjungtivitis, pendarahan, gangguan pencernaan, sakit kuning, gangguan menstruasi, dan cedera traumatik.
Kapulaga
Kapulaga lazim dipakai di masakan khas India. Di negeri kita sendiri umumnya digunakan untuk memberi aroma kuliner tertentu. Tidak banyak orang yang mengetahui manfaat secara medis tanaman herba yang kerap digunakan untuk sigeret kretek ini.
Kapulaga diketahui dapat membantu proses diet atau menurunkan berat badan. Karena manfaat kapulaga cukup banyak, maka banyak yang mengambil ekstraknya dan kemudian dikemas dalam suplemen herbal.
Manfaat kapulaga yang umum diketahui lagi adalah untuk mencegah dan mengatasi penyakit infeksi. Hal ini disebabkan karena dalam kapulaga terdapat zat yang berperan sebagai antimikroba, yang berarti dapat melawan bakteri tertentu dan jamur. Termasuk melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit.
Kemenyan
Kemenyan adalah getah yang dikenal juga sebagai Olibanum ini memiliki aroma yang khas. Sebagian besar masyarakat kerap tersugesti dengan hal-hal yang berbau mistis jika mencium aroma getah yang satu ini. Kemenyan biasa digunakan untuk dupa maupun sesajen.
Unsur kemenyan juga banyak digunakan untuk penegas beberapa merek rokok legendaris. Pemanfaatan kemenyan telah dikenal luas di Indonesia terutama sebagai bahan obat, baik sebagai obat tradisional maupun industri rokok, batik dan upacara ritual. Lebih dari itu, tanaman kemenyan sebagai golongan styrax mengandung senyawa kimia yang dapat digunakan sebagai obat-obatan.
- Kesalahan Antirokok dalam Memandang Iklan Rokok dan Paparannya Terhadap Anak - 4 June 2024
- Pengendalian Tembakau di Indonesia dalam Dua Dekade - 3 June 2024
- HTTS Hanyalah Dalih WHO untuk Mengenalkan NRT - 31 May 2024
Leave a Reply