Press ESC to close

Enaknya Menghisap Rokok Setelah Solat Ied

Mengisap rokok setelah salat Ied memang menjadi kenikmatan tiada tara.

Setelah 30 hari berpuasa akhirnya hari yang dinantikan semua umat islam pun hadir. Hari Raya Idul Fitri yang menandai kemenangan kita setelah menempuh proses beribadah di bulan Ramadhan. Hari raya ini juga tentu jadi hari bahagia bagi perokok dan membuat hati kita plong.

Gimana nggak, kita sebagai perokok membuktikan jika kita bisa tidak merokok selama hampir setengah hari selama berpuasa. Sebuah pembuktian jika rokok bukan candu dan kita bisa menahan untuk tidak merokok. Tentu saja ini adalah sebuah kemenangan sederhana bagi para perokok.

Sebuah kemenangan yang membuktikan banyak hal. Bahwa rokok bikin candu cuma halu, bahwa tidak merokok selama berpuasa nyatanya tidak membuat kita jadi sakau. Sebuah kemenangan yang penuh makna dan tentu saja mendewasakan kita.

Hari yang di nanti tiba, kita menunaikan salat Ied, saling bermaaf-maaf dengan tetangga hingga berbagi rokok bersama adalah hari penuh sukacita. Menghisap rokok setelah solat Ied tentu saja jadi momen yang kita nantikan. Saya beritahu, merokok setelah solat ied itu tingkat nikmatnya luar biasa.

Baca Juga:  Cara Membuat Asbak Hias Berbahan Resin

Sekali lagi, ada kemenangan tersendiri bagi kita. Kenangan yang sulit diungkapkan tapi rasanya luar biasa. Ada kenikmatan yang bisa kita nikmati dengan hikmat, dengan sunyi, dengan rokok dan kopi yang menemani. Hari lebaran seolah memberikan gambaran bahagia secara sederhana, sesederhana menyeruput kopi dan menghisap sebatang rokok.

Belum lagi kita bisa menikmati rokok dengan kue-kue khas lebaran seperti nastar, putri salju, dan lain-lain. Tapi ingat biasanya momen lebaran ini banyak keluarga yang datang dan bersilaturahmi, kita mesti tahu kapan mesti merokok. Jangan merokok dekat anak kecil atau jangan membuat saudara terganggu dengan aktivitas merokok kita. 

Bagaimanapun, kita harus tetap jadi perokok santun. Jangan mencederai kemenangan yang sudah kita raih dengan dengan tindakan konyol. Jangan lupa juga sedia asbak, karena abu rokok itu harus tetap pada tempatnya. Karena jika kita menghargai mereka, maka mereka juga akan menghargai kita.

Siapa tahu dengan kesadaran pentingnya kita untuk jadi perokok santun, kita bisa jadi contoh untuk para perokok di keluarga kita. Misalnya bisa jadi teladan bagi keponakan kita yang sudah beranjak besar dan jadi perokok. Siapa tahu pandangan buruk soal rokok di keluarga kita juga bisa hilang.

Baca Juga:  Daun Tembakau Afkir Juga Berguna Bagi Masyarakat

Intinya jangan merusak hari yang baik ya, kretekus. Tetaplah jadi perokok santun. Saya punya keyakinan, jika merokok dan tidak merokok adalah pilihan masing-masing, maka saling menghargai adalah jalan tengah untuk keduanya tetap terhubung. 

Sekali lagi, selamat merayakan hari kemenangan dan mohon maaf lahir batin ya, kretekus. Jangan lupa makan opor ayam dan ketupat yang udah dimasakin keluarga!

Ika Puspitasari

Ika Puspitasari

Perempuan dari pelosok negeri dengan sejuta mimpi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *