Berita tentang Zlatan Ibrahimovic yang akhirnya memutuskan untuk pensiun mengingatkan saya pada peristiwa tahun 2022. Kala itu Ibrahimovic menghisap cerutu saat momen penyerahan trofi Scudetto AC Milan. Mengingat hal tersebut membuat saya jadi ingin mencoba cerutu. Mulailah saya mencari informasi soal cerutu yang kira-kira bisa saya beli. Dari situ kemudian saya berjumpa dengan cerutu rokok Mustika.
Mulanya saya mengira rokok Mustika adalah cerutu saat melihat kemasannya untuk pertama kali. Ukuran kemasannya lebih panjang dari kemasan rokok yang beredar di Indonesia pada umumnya. Terdapat lubang pada kemasannya yang membuat isinya bisa dilihat. Gulungan berwarna coklat yang sepintas tampak seperti cerutu, namun ternyata bukan. Mustika ternyata adalah sigaret kretek tangan (SKT) dengan ukuran dan warna yang menyerupai cerutu. Terdorong oleh rasa penasaran, saya putuskan untuk mencoba rokok Mustika. Cerutu lain kali saja.
Rokok Mustika diproduksi oleh PT. Mustika Tembakau Indonesia (MTI) dari Sidoarjo. Perusahaan ini sudah berdiri sejak tahun 2005 dan sudah mengeluarkan banyak varian produk mulai dari SKT, Sigaret Kretek Mesin (SKM), hingga cerutu sungguhan. Untuk varian SKT yang akan saya coba, di situs resmi MTI disebut sebagai Mustika Cerutu. Kalau boleh dibilang ini adalah cerutu dengan kearifan lokal.
Dari sisi kemasan, seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya, ukurannya lebih panjang dibandingkan dengan kemasan rokok pada umumnya dengan 11x6x2 cm. Warna kemasannya didominasi warna kuning dengan gradasi motif daun tembakau. Pada bagian muka kemasan Terdapat logo dan tulisan Mustika dengan lubang yang memperlihatkan sedikit isinya. Satu kemasan berisi 12 batang SKT dan dibanderol dengan harga sebesar Rp13.000. Sangat murah! Ada hal unik saat saya pertama kali membeli rokok Mustika ini. Pada kemasan disebutkan berisi 12 batang, namun ketika saya buka dan saya hitung isinya hanya 11 batang. Sedikit kecewa tapi tidak apa-apa mengingat harganya yang kelewat murah.
Lanjut ke bagian dalam, Rokok Mustika langsung mengintimidasi dengan ukurannya. Panjangnya kurang lebih 11 cm. Setiap batang rokoknya dibungkus lagi dengan plastik pembungkus seadanya. Finishingnya terlihat kurang rapi namun masih bisa berfungsi untuk menjaga rokok dari kelembaban. Rokoknya sendiri dibalut dengan kertas berwarna coklat gelap, bukan lembaran tembakau seperti yang kira sebelumnya. Terdapat logo Mustika dengan tulisan premium berwarna putih di dekat ujung hisap.
Kemudian saya coba membuka satu batang. Plastik pembungkusnya bisa dikupas dengan mudah. Saya coba cium dulu aromanya. Terasa wangi cengkeh yang begitu kuat. Aromanya mengingatkan saya pada aroma Dji Sam Soe namun dengan intensitas yang lebih kuat. Kemudian saya perhatikan ada yang cukup unik pada kertas pembungkusnya. Teksturnya terasa berbeda dari kertas pembungkus rokok pada umumnya. Agak kasar dan tebal seperti kertas HVS.
Rokok Mustika ini punya isi yang sangat padat. Lumayan keras saat ditekan sehingga tidak mudah patah. Dengan panjang dan kepadatannya, saya menduga ini akan jadi rokok yang berat. Dugaan saya terbukti saat rokok mulai saya bakar. Tarikannya lumayan berat. Butuh beberapa kali sulutan hingga rokok ini benar-benar terbakar.
Untuk benar-benar merasakan rokok ini, diperlukan tarikan yang cukup dalam. Saat asapnya memenuhi rongga mulut, saya hanya bisa menemukan rasa pedas. Asapnya juga membuat rongga mulut terasa kering. Bisa diselingi dengan minum air saat menikmati rokok ini.
Mengingat ukurannya yang panjang, rokok Mustika ini juga punya umur yang panjang. Saya butuh waktu kurang lebih setengah jam untuk menghabiskan satu batang. Kurang cocok dinikmati sambil buru-buru. Semakin lama dihisap tarikan rokok ini akan semakin ringan dan rasa pedasnya akan semakin terasa.
Secara umum, rasa dari rokok ini masih cukup nikmat. Yang perlu jadi perhatian adalah kandungan tar dan nikotinnya. Rokok Mustika punya kandungan tar dan nikotin yang cukup tinggi, 72,3 mg tar dan 3.49 mg nikotin. Bagi yang terbiasa dengan rokok low tar low nikotin, sensasi yang diberikan oleh rokok Mustika ini akan terasa sangat kontras. Lebih cocok dinikmati sebagai rokok selingan atau saat sedang mencari sensasi yang berbeda. Hal positif yang dimiliki rokok Mustika ini ada di sisi harganya yang murah. Selain itu penampilannya yang mirip cerutu juga keren dan bisa menarik perhatian orang. Barangkali ada yang ingin cosplay jadi Zlatan Ibrahimovic yang sedang menghisap cerutu namun belum sanggup membeli cerutu sungguhan, rokok Mustika bisa jadi solusi yang tepat.
- Tembakau Krosok: Pengertian dan Sederet Metode Prosesnya - 2 September 2023
- Mengenal Pita Cukai dan Kenapa Harus Ada di Bungkus Rokok? - 9 August 2023
- Mengenal Bahan Pita Cukai Rokok - 26 July 2023
Leave a Reply