Press ESC to close

Apakah Rokok Aroma Bold Masih Layak Dibeli?

Aroma Bold jatuh ke pelukan saya secara tiba-tiba. Saat itu saya sedang mengikuti sebuah tur tentang kretek. Saya dan rombongan mengunjungi Temanggung dan Kudus. Dua daerah yang menjadi “pusat peradaban” tembakau dan kretek di Jawa Tengah. Di sana, di pusatnya di Kudus, saya bertemu dengan Aroma Bold untuk kali pertama.

Wadah Aroma Bold membuat alis saya naik seketika. Warnanya dominan hitam. Warna favorit saya. Wajar kalau saya langsung jatuh hati dengan wadah rokok ini. Wadahnya, ya, tidak lantas saya beralih ke rokok ini karena belum mencicipinya. Walau agak ragu pada awalnya, lantaran wadahnya yang menarik di mata, saya jadi makin tertarik.

Wadahnya, selain berwarna hitam yang memikat, juga ramping dan pas banget kalau masuk ke saku celana. Meskipun buat saya, memasukkan rokok ke saku celana itu sebuah pantangan. Kalau nggak terpaksa banget, saya nggak akan melakukannya. Wadah rokok bisa meleyot, batang rokok bisa patah. Saya sarankan, untuk kretekus di luar sana, untuk selalu membawa pouch saja untuk menyimpan rokok.

Selain warna dan bentuk, satu aspek lain memikat saya, yaitu logo Aroma di bagian depan. Huruf “A” yang membentuk segitiga itu entah kenapa terasa pas saja. Warnanya kuning, cocok sekali dengan latar belakangnya yang hitam. Sebuah perpaduan yang ciamik untuk seri Aroma Bold.

Aroma Bold dan aroma yang menyeruak

aroma bold

Setelah saya membuka wadahnya, adalah aroma khas yang menyeruak. Harum. Setelah saya menelusuri lebih lanjut, ternyata aroma harus itu berasal dari batangnya. Mungkin pembaca masih ingat bahwa saya suka dengan rokok dengan wangi khas. Misalnya Djarum Super, yang menjadi pegangan saya selama 1 dekade lebih.

Nah, batang Aroma Bold ini menguarkan aroma yang cocok banget untuk ditemani teh hangat atau kopi hitam. Cocok menjadi “menu sarapan” bagi kalian yang terbiasa mencecap kopi dan membakar sebatang rokok untuk mengawali hari. Oleh sebab itu, selama beberapa minggu, saya selalu menyimpan Aroma Bold di tas kerja.

Baca Juga:  LA Ice Purple Boost; Jagoan Baru Djarum

Aroma yang dibawa oleh Aroma Bold ini, saya kira menjadi daya tarik tersendiri. Seharusnya, membuatnya bisa bertahan di pertarungan SKM yang begitu ketat. Harganya, antara Rp15 sampai Rp17 ribu sangat bersahabat untuk kretekus yang terbiasa mengonsumsi SKM di rentang harga Rp28 hingga Rp35 ribu.

Apakah masih worth it untuk menjadi teman kopi di pagi hari?

rokok aroma blod kopi

Apakah Aroma Bold masih layak untuk dibeli dan menjadi teman kopi di pagi hari? Saya, kalau mendapat pertanyaan seperti ini, selalu kesulitan membuat kesimpulan. Mengapa? Karena semuanya kembali ke selera. Dan, terkadang, kita tidak bisa menilai atau menghakimi selera. Itu ranah pribadi yang suci dan sebaiknya tidak kita jamah.

Oleh sebab itu, saya mencoba mencari pandangan lain dari orang. Khususnya dari seseorang yang sering mengulas rokok di berbagai platform akun Rokok Indonesia. Dia adalah Ricky Karunia Ramadhan. Ricky adalah pengasuh tokoh “Roki” yang sering muncul di media sosial Rokok Indonesia.

Menurutnya, Aroma Bold tentu masih worth it, untuk segmen tertentu. Begini dia bilang:

“Pada isapan pertama, untuk tarikannya cenderung terlalu enteng masuk ke tenggorokan. Rasa panasnya masih terasa, namun hanya sekelebat, tidak seperti modelan rokok SKT yang jauh lebih panas ketika diisap.”

Saya setuju dengan pendapat Ricky. Rokok produksi PT. Aroma Tobacco International ini memang enteng. Lalu, Ricky melanjutkan: 

“Isapan selanjutnya untuk rasanya, ada rasa manis, gurih, sepet, pahit. Rokok Aroma ini, ya karena variannya Bold, jadi semua rasanya tidak ada yang lebih dominan. Semua rasa yang ia punya dan berikan itu bisa nge-blend. Meskipun memang, kesannya tuh jadi semacam nanggung. Tapi ini tidak dalam artian jelek, ya.” 

Baca Juga:  Tiga Papir Favorit bagi Penikmat Tingwe

“Rasa tembakaunya lumayan kerasa wangi. Tapi, kalau mau membuat rating, dari 1 sampai 10, rasa tembakau Aroma Bold tuh ada di angka 4. Seperti yang aku bilang tadi, kesannya tuh serba nanggung. Selain itu, rasa sepat dari SKM ini cepat ilang. Nempelnya nggak terlalu lama,” katanya lagi.

“Tapi, untuk para pecinta rokok bold, Aroma Bold ini masih bisa menjadi pilihan juga. Khususnya untuk segmen bold yang dari seri harga kelas menengah ke bawah. Aku rasa rokok ini bisa dan seharusnya menjadi pesaing Win Bold, yang sekarang ini mulai banyak peminatnya,” tutupnya.

Masih worth it, tapi perlu Inovasi

aroma bold batang

Kalau menurut saya, Aroma Bold tentu masih layak untuk dibeli. Namun, dari sisi produsen, mereka kini harus berhadapan juga dengan inovasi SKT yang sedang naik daun. Iya, saya sedang berbicara soal Juara Jambu dan 76 Mangga. Saya rasa, 2 SKT itu sedang menjadi buah bibir. Peminatnya mulai menjamur.

Ini tidak menutup kemungkinan para penggemar SKM kelas 2 beralih ke SKT. Apalagi dari sisi harga juga tidak terpaut jauh. Bahkan, beberapa SKT dengan rasa itu lebih murah. Selain rasa yang unik untuk kelas SKT, selisih harga bisa sangat menentukan. Meskipun memang selisih itu tidak terlalu jauh. 

Oleh sebab itu, sudah saatnya Aroma Bold melakukan inovasi. Apakah dengan membuat Aroma Bold Nanas atau Aroma Bold Semangka, misalnya. Kalau menurut saya, SKM rasa bisa lebih diterima oleh pasar ketimbang SKT rasa. Yah, itu kalau saya, ya. Namanya juga selera. Ya, kan?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *