Press ESC to close

Jenis-jenis Tembakau yang Digunakan untuk Rokok Mild

Rokok mild di Indonesia menjadi jenis rokok yang banyak disukai sejak awal tahun 2000-an. Fakta ini didorong oleh adanya aturan standarisasi global terkait kadar nikotin dan tar. Jenis tembakau yang dibutuhkan untuk memenuhi standarisasi tersebut adalah tembakau Virginia Flue Cured.

Bahan baku mild ini berasal dari daerah Virginia. Ditanam pada awalnya di negara bagian Amerika Serikat itu—salah satu dari 13 negara bagian di AS yang dulunya mengalami penjajahan Inggris. Di Indonesia, jenis tembakau Virginia pertama ditanam di Bojonegoro sekitar tahun 1930.

Jenis ‘emas hijau’ ini kerap disebut juga Brightleaf Tobacco, mengingat warna daunnya yang lebih terang dibanding jenis lainnya. Sejarah tembakau Virginia FC tidak bisa dilepaskan dari setting sejarah Perang Saudara pada masa itu, sekitar pada tahun 1812. Saat itu timbul kebutuhan akan rokok yang lebih lembut, ringan nikotin, namun tetap beraroma wangi tembakau.

Sejumlah petani di negara bagian seperti Ohio, Pennsylvania, dan Maryland turut berinovasi menanamnya. Beberapa lainnya berupaya mengubah sistem curing. Namun baru bisa dikatakan berhasil sekitar tahun 1839.

Para petani di kawasan tersebut menemukan rumusan, bahwa daerah yang sedikit berpasir di dataran tinggi akan menghasilkan daun tembakau lebih tipis. Karakteristik daun seperti ini akan menghasilkan tembakau dengan kadar nikotin lebih rendah.

Baca Juga:  Begini Sejarah Rokok Mild di Indonesia

Selain itu mereka mengembangkan sistem baru untuk menghasilkan tembakau Virginia yang berwarna cerah dan berdaun tipis, di tanah kritis namun masih mengandung air adalah areal yang sangat mumpuni untuk jenis Virginia. Untuk mendapatkan hasil yang sesuai, proses pasca panennya harus melalui sistem curing dengan menggunakan arang.

Ada banyak jenis tembakau di dunia

Pasca Perang Saudara, industri tembakau jenis ini terus dikembangkan terutama di kota Danville, daerah penanamannya pun terus meluas. Di periode selanjutnya hingga saat ini, tembakau Virginia FC ditanam di banyak negara, baik Brazil, Cina, Zimbabwe hingga Indonesia.

Kebutuhan akan bahan baku rokok mild ini tidak hanya satu jenis tembakau. Secara prinsip, untuk menghasilkan sebatang rokok membutuhkan beberapa jenis tembakau. Umumnya dibagi ke dalam tiga golongan; tembakau nasi, lauk, dan sayur. 

Untuk jenis tembakau Virginia FC ini, biasanya digolongkan sebagai tembakau sayur. Bentuknya pendek, daunnya lebar dan beraroma khas. Beberapa jenis, seperti DB10 tampak cirinya berbulu. Jenis Virginia ini tidak hanya untuk memasok kebutuhan kretek mild, termasuk juga untuk rokok putihan. 

Sebagai info penting lagi, kretek mesin berjenis mild memakai komponen tembakau yang cukup beragam. Keanekaragaman varietas pada komposisi mild menjadikan produk berbasis tembakau ini memiliki karakteristik masing-masing.

Baca Juga:  Asap Rokok Tak Lebih Parah Dari Asap Knalpot

Setidaknya tercatat ada tiga jenis tembakau Virginia yang populer dan kerap dibutuhkan pabrikan rokok. Yakni tembakau Dixie Bright 101, tembakau Coker, tembakau PVH05, yang secara budidaya telah dikembang di Indonesia, terutama di kawasan timur Pulau Jawa.

Tiga jenis tembakau tersebut menjadi penghasil devisa yang vital bagi bangsa ini. Termasuk pula memenuhi perekonomian petani di Indonesia. Terlebih lagi, kebutuhan akan tembakau virginia juga tetap tinggi.

Ya bukan hanya untuk memasok kebutuhan bahan rokok putihan, namun juga sigaret kretek dan mild. Di lain sisi, permintaan untuk pasar tingwe juga meningkat, seiring perubahan kondisi pasar akibat regulasi sehingga banyak konsumen yang beralih melinting rokok secara mandiri.

Jibal Windiaz

anak kampung sebelah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *