Press ESC to close

3 Momen Nggak Enak Saat Merokok

Merokok akan menjadi aktivitas yang nikmat bagi para perokok tentunya ketika dilakukan di waktu yang tepat. Momentumnya dapat. Seperti halnya saat sehabis makan, membuang hajat di toilet, ngobrol bersama teman, buka puasa, dibarengi minum kopi, dan lain sebagainya. Tapi layaknya aktivitas pada umumnya, berbeda kasus ketika merokok dilakukan di waktu/momen yang kurang tepat, maka merokok akan menjadi kurang atau malah tidak nikmat.

3 Momen Nggak Enak saat Merokok

Nah sebagai perokok setidaknya saya menemukan tiga momen yang kurang pas untuk kita sebagai perokok menghisap rokok. Tiga momen ini antara lain:

1. Merokok saat Berkendara

Saya tidak habis pikir dengan orang yang masih saja merokok saat berkendara, entah mengunakan motor hingga mobil. Lantaran memang saya melihat orang-orang yang merokok disambi dengan berkendara ini tidak menemukan kenikmatan sama sekali. Mana bisa merasakan nikmat ketika ada angin yang menyertainya. Belum lagi asbak juga tidak ada. Di mana harus diakui asbak adalah pelengkap bagi orang-orang yang merokok agar lebih terasa nikmat.

Bahkan selain tidak nikmat, merokok sambil berkendara di jalan raya itu juga membahayakan penguna jalan lain. Karena tidak menutup kemungkinan abu atau bara api bisa tersapu bersama angin yang itu bisa mengenai orang lain. Efeknya juga bisa tidak main-main. Oleh karena itu buat perokok yang masih merokok sambil berkendara silahkan berhenti. Bayangkan ketika yang menjadi korban dari kenanya abu/bara api itu adalah orang terdekat kalian atau malah diri sendiri, niscaya kalian juga akan merasa kesal, bukan?

Baca Juga:  3 Momen Enak Saat Merokok di Kampung Halaman

2. Mati Listrik

Sebagai perokok, saya berani jamin, bahwa para perokok sama sekali tidak akan merasa nikmat ketika merokok tanpa disertai dengan pencahayaan, seperti halnya mati listrik misalnya. Saya pernah memaksakan untuk merokok di sata mati listrik, malah saya tambah emosi lantaran tidak bisa merasakan kenikmatan saat merokok. Salah katena tidak masuk ke mulut.

Dari situ saya coba analisis goblok-goblokan bahwa memang di saat para perokok itu menghisap rokok lalu mengeluarkan asap, ternyata butuh pencahayaan. Karena asap termasuk dalam bagian visualisasi, maka para perokok perlu untuk melihat asap rokok itu terlihat. Lha kalau mati listrik kan nggak kelihatan sama sekali. Jadi sekali lagi nikmatnya sangat-sangatlah kurang. Intinya merokok itu butuh pencahayaan, nggak perlu terang yang penting cukup pencahayaan saja.

3. Rokok Mogol

Terus terang saya mencari bahasa Indonesia dari mogol susah sekali, atau malah tidak ada? Mau menanyakan hal ini ke Ivan Lanin tapi sepertinya memakan waktu yang lama, jadinya saya pakai istilah mogol saja untuk mengambarkan kondisi merokok yang kurang nikmat. Nah maksud dari rokok mogol ini adalah saat kita membakarnya tapi bara api tidak membakar secara keseluruhan.

Baca Juga:  4 Hal Ini Wajib Perokok Pahami Agar Tak Melulu Dicitrakan Buruk

Ada anggapan atau mitos yang beredar di tongkrongan bahwa pihak perokok ketika rokoknya mogol itu sedang ada yang kangen dengannya.  Ada juga mitos lain sedang ada yang membicarakn pihak yang bersangkutan. Tapi saya sendiri tidak ambil pusing dengan anggapan itu. Yang jelas para perokok ketika rokoknya mongol kurang mendapatkan kenikmatan. Solusinya jelas mematikan dulu kemudian membakarnya ulang.

Itulah 3 momen yang kurang atau tidak nikmat untuk melakukan aktivitas merokok. Jadi lebih baik kita tunda atau cari solusinya agar merokok bisa menjadi nikmat. Salam sebat. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *