Search
amanda manopo merokok

Menerima Amanda Manopo Merokok Sebagai Bentuk Memanusiakan Idola

Amanda Manopo adalah fenomena. Berkat kesuksesannya memukau masyarakat berkat peran di sebuah sinetron, laku hidupnya pun begitu diikuti publik. Termasuk ketika tersiar foto Amanda Manopo merokok di media sosial, begitu banyak yang membahas apalagi menghujat.

Perlu diketahui sebelumnya bahwa saya tak kenal orang ini, pernah nonton sinetronnya pun tidak. Meski begitu potongan video yang menghadirkan dirinya kerap muncul di internet. Karena itulah ketika ramai fotonya merokok, saya bisa tahu keramaiannya. Apalagi sosok yang merokok ini adalah artis perempuan yang tengah naik daun, jadi wajar kalau ramai.

Mungkin kekecewaan yang hadir dari diri netizen melihat Amanda Manopo merokok ini adalah bentuk dari pengkultusan sebuah idola. Di sebuah grup idola Jakarta misalnya, pengkultusan ini bahkan membuat manajemen membuat aturan-aturan yang mengekang hak personal sang idola. Dan hal seperti ini muncul lantaran keinginan netizen melihat idola sebagai sosok yang sempurna.

Karena itu, dalam ajaran agama saya tak ada sosok yang pantas diidolai selain Nabi Muhammad SAW. Mengingat pengidolaan ini menuntut kesempurnaan, tak ada sosok yang lebih pantas ketimbang Beliau. Toh sekalipun begitu tetap saja Nabi Muhammad adalah hanya sosok yang hampir sempurna, karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT.

Baca Juga:  Memang Kenapa Kalau Punya Pacar Perokok?

Sebagai manusia, saya kira Amanda berhak untuk merokok, sebagaimana itu adalah pilihan hidupnya. Suka atau tidak, beban berat syuting setiap hari membuat Amanda harus menemukan pelepas penat. Salah satu yang termudah, termurah, dan terjangkau olehnya mungkin adalah rokok. Hingga kemudian Ia pun bisa tertangkap kamera tengah merokok.

Kalau sudah begitu, ya marilah hargai haknya sebagai manusia. Tinggal kemudian Amanda menjalani kewajibannya juga untuk menghargai hak mereka yang tidak merokok dengan menjadi perokok santun. Jangan kemudian sudah merokok tapi tidak bisa menghargai hak orang lain. Itu tidak santun namanya.

Nah dengan menerima sosok Amanda yang merokok, justru kita telah menghargai Amanda sebagai manusia dan idola secara utuh. Kita tak lagi menuntutnya untuk tampil sempurna, karena memang kesempurnaan itu bukan milik manusia. Tinggal bagaimana kesantunan Amanda dalam urusan merokok ini saja yang bisa membuat kalian kembali berkomentar.

Aditia Purnomo