Press ESC to close

Merokok di Gunung Gak Masalah, Asalkan…

Aktivitas merokok di gunung tentu saja memberi kenikmatan tersendiri. Ini sih berdasar pengalaman pribadi, kenikmatan sebat menjadi purna lantaran selama pendakian, saya dan teman-teman sepakat untuk tidak merokok dulu. Aktivitas merokok dilakukan ketika sudah berada di titik yang kami tuju.

Proses pendakian betul-betul kami maknai sebagai sarana melatih fisik dan mental. Ini menjadi satu cara kami dalam menguji konsistensi diri. Iya tentu, sebelum berangkat ada beberapa hal yang dipersiapkan. Mulai dari perbekalan pokok, juga aturan-aturan yang mesti dipatuhi bersama.

Sebagaimana kita tahu, ada segolongan orang yang menempuh pendakian tanpa persiapan yang cukup. Bukan hanya soal menyiapkan perbekalan makan-minum saja. Jika kita perokok, iya perbekalan untuk merokok bukan cuma soal membawa stok rokok dan korek.

Melalui tulisan ini saya akan memberi semacam rekomendasi tentang apa-apa saja yang mesti dipersiapkan. Terutama bagi para perokok yang kerap kali menjadi kambing hitam lantaran kebiasaan merokoknya.

Pertama, musyawarahkan dulu hal-hal yang menyangkut kesiapan fisik masing-masing orang yang ikut dalam proses tersebut. Agar satu sama lain saling mengetahui, sehingga perlu menyiapkan pendukung apa saja jika terjadi gangguan kesehatan maupun kemungkinan buruk akibat cuaca yang tak terduga.

Baca Juga:  Yang Perlu Dipahami Ketika PT KAI Menutup Iklan Rokok dengan Batik

Kedua, buatlah daftar perlengkapan pokok apa saja yang kita bawa. Misalnya perlengkapan masak perlengkapan tidur, pula perlengkapan mandi. Bawa seperlunya saja, tak perlu berlebihan seturut waktu yang akan kita habiskan pada proses rekreasi itu.

Ketiga, selain rokok dan korek api, kita perlu membawa asbak portabel. Jangan lupa juga untuk membawa wadah penampung semua sampah bekas konsumsi kita. Mendaki gunung ataupun hiking bukan soal gaya-gayaan demi mendapatkan kesan-kesan yang klise.

Perlu diingat, berada di area pegununungan ini banyak hal yang bisa terjadi di luar dugaan kita. Setidaknya kita harus tahu informasi-informasi penting tentang keadaan daerah gunung yang akan kita sambangi itu. Mulai dari habitat satwa apa saja yang masih ada, pula mitos-mitos yang dipercaya masyarakat setempat.

Keempat, dedikasikan diri untuk bersahabat dengan alam dalam proses hiking ataupula pendakian gunung itu. Jangan sampai berlaku konyol, bilamana itikadnya bersahabat dengan alam, tapi perilaku kita malah merusak keindahan alam. Jangan pernah meninggalkan sampah apapun di gunung, puntung rokok sekalipun.

Baca Juga:  Kota Solo yang Kian Tak Ramah Bagi Perokok

Kenikmatan merokok di gunung dapat kita rasakan bukan hanya berasal dari rokok yang kita isap. Kenikmatan itu akan sangat berkesan lantaran cuaca pegunungan memang mendukung. Selain itu, akan menjadi satu nilai yang berkesan lagi jika ditunjang oleh perilaku kita yang sadar, bahwa keindahan alam ini bukan miliki kita sendiri.

Jika ada yang mau kita bawa sebagai oleh-oleh dari gunung, entah itu tanaman atau sesuatu yang berkesan, janganlah berlaku serakah apalagi sembrono. Perlu ditanamkan dalam sanubari, anugerah alam iini juga milik orang-orang di masa depan nanti. Jadi, jangan cemari keasliannya dengan perilaku buruk kita saat berada di gunung.

Jibal Windiaz

anak kampung sebelah