Press ESC to close

Benarkah Rokok Sin Provost Menjadi Rokok Sin Paling Enak?

Rokok herbal tak hanya jadi fenomena tapi juga menjadi tren baru bagi perokok di Indonesia. Rokok Sin Provost disebut-sebut oleh banyak perokok sebagai rokok sin yang paling enak. Benarkah demikian? Ataukah ini hanya sebuah asumsi yang bisa dimentahkan.

Pertama-tama saya harus mengakui bahwa rokok sin provost adalah rokok herbal yang paling populer. Jika ada yang meminta rekomendasi tentang produk herbal, pasti selalu banyak yang menyarankan rokok tersebut.

Lumrah memang mengingat rokok sin provost adalah salah satu produk rokok herbal pertama. Dengan materi kampanye marketing yang menarik lalu melihat adanya celah di pasar, rokok ini terbilang langsung diterima oleh masyarakat.

Nama rokok sin kemudian juga jadi terangkat akibat produk provostnya tersebut. Meski di sisi lain patut diakui harga rokok sin provost ini tergolong mahal di dompet. Satu bungkusnya berisi 12 batang dihargai sekitar 23 hingga 25 ribu rupiah.

Eits, akan tetapi jangan langsung underestimate dulu sama harganya. Kalau memang rokok ini enak kenapa tidak untuk mengeluarkan uang sedikit banyak untuk rasa yang nikmat? Worth it to buy kah?

Baca Juga:  Pola Konsumsi Penyebab Kanker

Saya menyebut bahwa rokok ini memang sangat worth it to buy. Uang yang dikeluarkan akan sebanding dengan kenikmatan yang anda terima. Bahkan originalitas rasanya sangat istimewa, rokok ini punya karakternya sendiri.

Sebagai rokok herbal memang kelebihannya adalah di sektor kehalusan dalam tarikan. Anda tidak akan kecewa dengan kehalusan yang ditawarkan meski batangnya terbilang cukup padat.

Kandungan tar di rokok Sin Provost ini cukup besar yaitu 48 miligram walau nikotinnya hanya sebesar 0,09 miligram. Agak anomali mengingat kandungan tar besar tapi tarikannya bisa tetap halus.

Namun harus anda sadari bahwa rokok herbal memiliki karakteristik rasa yang hambar. Jika anda terbiasa merokok produk konvensional pasti akan cukup kaget dengan produk herbal. Hambar tapi tidak sehambar rokok putihan.

Tentu akan ada perdebatan tentang kenikmatan dari rokok ini. Tapi saya yang pernah mencobanya meski juga tidak menjadikannya sebagai rokok reguler, produk sin satu ini memang tidak boleh diremehkan!

Indi Hikami

Indi Hikami

TInggal di pinggiran Jakarta