Press ESC to close

Mengenal Legenda Rokok Marlboro Merah

Marlboro merah sebagai rokok golongan SKM hadir sejak tahun 1924 di bawah naungan Philip Morris. Merek dagang ini diambil dari nama sebuah tempat di London, yakni Marlborough. Namun, biar kece diucap dan memberi kesan menarik, Marlborough diringkas menjadi Marlboro.

Pada awalnya rokok putihan ini disegmentasikan untuk perempuan. Ada hal unik dari produk ini terdahulu, yaitu penggunaan pewarna merah pada bagian filternya. Konon berfungsi untuk menyembunyikan noda merah dari gincu yang dipakai perempuan. Hal itu ditunjang pula dengan menggunakan slogan “The Beauty Tips to Keep the Paper From Your Lips.”

Pada tahun 1953, penjualan rokok ini mengalami penurunan penjualan. Kondisi itu terjadi setelah dua dekade berkompetisi di pasar rokok. Pada tahun tersebut konsumsi rokok di AS menurun drastis lantaran adanya informasi mengenai kanker paru-paru.

Pada tahun 1950an, rokok berfilter dianggap lebih aman daripada rokok tanpa filter. Pada era itu rokok Marlboro masih konsisten dipasarkan untuk perempuan. Umumnya pria perokok enggan beralih ke filter karena takut merusak citra mereka sebagai lelaki.

Baca Juga:  Para Pelopor Bisnis Kretek ini Dikenal Sebagai Aktivis Pada Masanya

Kemudian, untuk meningkatkan penjualan, produk Marlboro melakukan repositioning. Mengubah taktik pemasarannya. Pada era 50-an itu, Marlboro menyasar segmen lelaki. Mulai mengenalkan citra kejantanan pada muatan iklannya.

Di antaranya dengan menggunakan citra tokoh seperti kapten laut, atlet angkat besi, koresponden perang, atau pekerja konstruksi. Salah satu tokoh yang memprakarsai perubahan desain produk Marlboro adalah seorang desaigner bernama Frank Gianninot.

Seiring perkembangannya, setelah melalui serangkai penelitian terkait gaya hidup modern. Produk Marlboro mengubah citra koboi pada logonya. Citra koboi dianggap tidak lagi relevan dengan segmen pasarnya yang rata-rata di atas usia 29 tahun.

Produk Marlboro dengan dominasi warna merah ini mengalami perubahan demi perubahan yang cukup memberi keuntungan. Mulai dari mengubah segmen pasarnya sampai pada mengubah citra pada logo, kemudian berkembang dengan dimunculkannya bungkus soft pack serta hard pack yang lebih kece mengikuti perkembangan selera visual.

Kini produk asal Amerika Serikat ini sudah memiliki beberapa varian. Brand image yang dibangun sejak lama telah membuat rokok ini mendapatkan peringkat keempat terlaris di antara kompetitornya. Marlboro bungkus merah adalah satu dari sekian rokok putihan yang terbilang legendaris dan disukai oleh kalangannya.

Baca Juga:  Sebuah Kearifan Lokal Dari Rokok Jontal Khas Sumbawa

Jibal Windiaz

anak kampung sebelah