Search
petani tembakau

Petani Tembakau, Rokok, dan Ganjar Pranowo

Bagi para petani tembakau dan pekerja di pabrik rokok Jawa Tengah, Gubernur Ganjar Pranowo adalah idola dan harapan bagi mereka. Dalam perkara hidup rakyat banyak ini, Ia banyak ambil suara dan peran. Tidak sekadar dalam urusan kebijakan tembakau di Jawa Tengah, bahkan sampai menghubungi pabrikan agar bersedia menambah kuota pembelian.

Bagi Ganjar Pranowo, rokok bukanlah sekadar barang konsumsi bagi masyarakat. Namun, dibalik sebatang rokok itu, terdapat jutaan orang yang menggantungkan nasib hidupnya. Bahkan, menurut Ganjar, negara pun merasakan manfaat yang sangat besar dari rokok kretek Indonesia. Malah, kalau boleh jujur, keuntungan dari rokok justru lebih banyak dirasakan oleh negara.

Sekadar info, penghasilan negara dari rokok ini mencapai angka ratusan triliun rupiah. Kalau hanya dihitung penerimaan cukai rokok, maka pemasukan negara ada di kisaran Rp 179,83 triliun pada tahun 2020. Kalau kemudian ditambah Pajak Dan Retribusi Daerah yang memiliki nilai 10% dari penerimaan cukai, maka ada pemasukan tambahan Rp 17,9 triliun.

Itu pun belum ditambah Pajak Pertambahan Nilai yang saat ini ada di kisaran 9,1% dari harga jual eceran yang berlaku. Karena harga rokok ada beragam kisaran, jika kita rata-rata sebungkus itu dihargai Rp 15 ribu, maka potensi penerimaan dari Ppn rokok ini bisa mencapai ratusan juta hingga triliunan rupiah. Kalau mau ditotal, potensi penerimaan pemerintah ada di kisaran Rp 200 triliun.

Baca Juga:  Tepuk Jidat untuk Antirokok yang Selalu Benar

Dari angka tersebut, sangat wajar jika kemudian perkara rokok ini tidak bisa dianggap sepele oleh negara. Meski di satu sisi harus mengikuti arahan dunia untuk mengendalikan rokok, tetapi apa daya, besarnya dana tak bisa membuat mereka saklek.

Apalagi, Indonesia sebagai negara yang akbrab dengan tembakau dan menemukan kretek, perkara rokok ini tak melulu soal ekonomi. Dalam sektor perkebunannya, Indonesia menghasilkan tembakau terbaik di dunia. Cengkeh, tak hanya masih menjadi yang terbaik di dunia, bahkan juga merupakan tanaman endemik asli Indonesia.

Ganjar menilai, meski kemudian banyak menguntungkan negara, kondisi industri kretek hari ini justru kerap membuat para petani buntung. Apalagi karena kebijakan yang dimunculkan pemerintah dalam beberapa tahun terakhir, keadaan petani semakin sulit. Pun dengan nasib pekerja yang nasibnya juga bergantung kebijakan, meski masih sedikit beruntung karena dijamin pabrikan.

“Ada sekitar tujuh juta petani dan pekerja yang menggantungkan nasib hidupnya dari industri rokok. Secara pendapatan untuk pekerja pabrik, nasibnya Alhamdullah sudah terjamin, aman, karena sudah jadi tanggungjawab perusahaan,” ujar Ganjar.

Baca Juga:  Tarif Cukai Tinggi dan Ancaman Krisis Ekonomi

Sebagai Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo tentu sangat akrab di mata petani tembakau Temanggung. Ia kerap kali datang Temanggung untuk mendengarkan keluh kesah para petani. Bahkan dalam beberapa kesempatan Ia menyampaikan langsung keberatan petani pada kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat.

Karena itulah, bagi sebagian besar stakeholder industri kretek, Ganjar Pranowo menjadi salah satu bakal calon presiden yang menjadi harapan mereka. Ketimbang kemudian memilih pemimpin yang belum tentu berpihak pada IHT, apalagi yang memusuhi, lebih jelas kalau pilih pemimpin yang sudah pasti mendukung stakeholder kretek.

Aditia Purnomo