Press ESC to close

Puntung Rokok Kembali Berulah, Kali Ini Di Bali

Tak habis-habisnya kabar buruk soal rokok dan segala hal yang berkaitan dengannya. Rokoknya disebut berbahaya bagi keuangan dan kesehatan hingga mengancam nyawa; konsumen rokok disebut bebal dan membebani BPJS; dan puntung rokok disebut jadi biang keladi berbagai kasus kebakaran. Pokoknya, hal buruk semua.

Rokok berulang kali disebut sebagai biang keladi kemiskinan. Rilis dari Badan Pusat Statistik (BPS) berulang kali menempatkan rokok (bersama beras) di urutan atas daftar pengeluaran masyarakat. Rilis dari lembaga kesehatan yang terafiliasi antirokok juga sering melabel konsumen rokok sebagai elemen yang paling rentan terhadap segala macam penyakit.

Tak cukup membangun stigma pada rokok dan konsumennya, kini semakin masif stigma negatif pada puntung rokok. Sekali lagi: puntung rokok.

Stigma negatif yang dimaksud bukan sekadar soal sampah puntung yang berserakan di jalanan akibat kelakuan perokok bandel. Bukan pula soal hoaks darah babi yang dikabarkan terkandung dalam setiap filter rokok. Lebih dari itu, puntung rokok hampir selalu dijadikan ‘tersangka’ dalam setiap kasus kebakaran yang terjadi di Indonesia. Intinya, setiap terjadi peristiwa kebakaran, yang pertama dicari tau adalah: apakah ada yang merokok di lokasi kejadian? Begitu kira-kira.

Ini serius. Perkara puntung jadi tersangka kebakaran ini bukan hanya sekali dua kali terjadi, tapi sering sekali. Pada titik tertentu, terlihat keengganan–untuk tidak menyebut ketidakmampuan–mengulik dan menganalisa lebih dalam perkara kronologis sebuah peristiwa kebakaran. Maksudnya, benda kecil bernama puntung seperti jadi jalan pintas untuk dikambinghitamkan. Entah bagaimana awal mulanya, mungkin karena puntung tak bisa menanggapi dan melawan. Bisa saja, kan?

Baca Juga:  Istri Merokok

Begini. Kita tentu tak bisa menampik bahwa memang membuang limbah rokok secara sembarangan itu perilaku yang buruk. Selain itu, puntung rokok, apalagi yang masih dilengkapi dengan bara api menyala, adalah berbahaya jika dibuang asal-asalan. Itu fakta. Ya sama bahayanya jika membuang sampah plastik secara sembarangan. Tapi, yang jadi permasalahan adalah intensitasnya. Ia terlalu sering dituduh.

Peristiwa paling ikonik ya kebakaran gedung Kejaksaan Agung. Kita bisa menemukan banyak berita tentangnya. Puntung rokok para kuli bangunan yang akhirnya dipilih sebagai pelaku kebakaran gedung yang menimbulkan kerugian materil hingga miliaran itu. Hasil investigasi tirto.id mengindikasikan ada banyak kejanggalan, tapi, ya, siapa lagi yang rela disalahkan tanpa membela diri selain benda mati bernama puntung?

Ya masak tidak ada kecurigaan sama sekali pada faktor lain. Gedung yang terbakar itu gedung Kejaksaan Agung lho, salah satu pusat data dan sistem penegakan hukum. Di gedung itu ada banyak hal penting terkait proses penegakan hukum, lalu secara tiba-tiba terjadi kebakaran besar di tengah proses penanganan sebuah perkara besar.

Bayangkan, jika kasus kebakaran sebesar itu saja bisa dengan mudah mengambinghitamkan puntung, bagaimana dengan kasus-kasus kebakaran lainnya? Ya semakin mudah dan sepele.

Baca Juga:  Iklan Rokok Penyebab Siaran Bola Malam Hari?

Kebakaran ruko, salahkan puntung. Kebakaran apartemen, salahkan puntung. Kebakaran rumah mewah, salahkan puntung. Terbaru, kebakaran sebuah pusat perbelanjaan di Bali pun tetap puntung rokok yang jadi pesakitan.

“Akibat Puntung Rokok, Rooftop Discovery Mall di Kuta, Bali Terbakar”, begitu bunyi judul berita di banyak media.

“Jadi di rooftop gitu ada tukang lagi kerja, itu ada kayu-kayu bekas itu buang puntung rokok atau apa. Jadi bukan kebakaran besar tapi karena di atas jadi asapnya itu kelihatan,” kata Kapolsek Kuta Kompol Orpa SM Takalapeta.

Pernyataan narasumber pun masih mengandung banyak keraguan, tapi media berani memastikan penyebabnya dengan mantap dan tanpa keraguan. Seolah tak ada kata “diduga” dalam kamus mereka, langsung saja tentukan pelakunya.

Fenomena pemberitaan macam ini berulang kali terjadi. Kalau ada kebakaran dan sulit mencari sebab-musababnya, salahkan puntung. Lama-lama kita bisa menyalahkan puntung rokok saat terbakar cemburu.

Aris Perdana
Latest posts by Aris Perdana (see all)

Aris Perdana

Warganet biasa | @arisperd

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *