Search

4 Tips Mudik Lebaran Buat Perokok

Lebaran tinggal menghitung hari. Sebagian orang sudah ada yang mudik untuk berlebaran di kampung halaman. Sebagian lainnya mungkin masih menunggu THR hinggap serta menunggu sekian persiapan lainnya. Tradisi mudik memang tak bisa dilepaskan dengan momen lebaran. Seperti juga perokok, yang senantiasa membawa rokok dan korek api di saku. Dua produk peradaban ini saling menjelaskan adanya persoalan manusia dan kesenangannya.

Sebagai perokok yang punya rencana untuk mudik lebaran dalam waktu dekat ini. Tentulah kita memiliki beberapa kelengkapan yang harus dibawa. Mulai dari sandangan sehari-hari, baju lebaran untuk dikenakan di hari raya, seperangkat alat shalat, plus serenceng printilan lainnya. Satu hal yang jangan sampai ketinggalan untuk dibawa: oleh-oleh untuk orangtua dan para keponakan.

Nah, untuk kali ini saya akan berbagi tips mudik bagi kita mudikers yang perokok. Terutama bagi yang mudik menggunakan sepeda motor atau pula bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi). Beberapa hal yang akan saya paparkan di bawah ini tentu untuk menunjang kelancaran dan keselamatan kita selama mudik.

Pertama,

pastikan sepeda motor yang akan Anda gunakan dalam keadaan prima. Paling tidak satu-dua hari sebelum berangkat mudik, periksakan kondisi mesin dan kelistrikannya, pastikan juga oli-rem dan kopling dalam keadaan baik.

Baca Juga:  Tiga Produk Indonesia yang Dikenal oleh Dunia

Satu hal yang jangan sampai luput, berilah ‘bunga sosial’ berupa rokok barang dua bungkus kepada montir langganan Anda, setidaknya beri Ia uang rokok di luar tarif atas jasanya.

Kenapa perlu diberi rokok ataupun uang rokok? Tentulah kita sebagai kretekus punya kepekaan tersendiri, mengingat pula psikologi orang pada kesempatan jelang lebaran seperti ini. Tidak jarang yang mengharapkan diberi semacam ‘THR’ dari pelanggannya.

Kedua,

bawalah rokok dan korek api dalam jumlah lebih dari biasanya. Jika perlu bawa satu slop rokok keluaran terbaru dari brand rokok kegemaran Anda. Tidak ada salahnya rokok menjadi salah satu oleh-oleh untuk handai taulan kita yang juga perokok.

Lagipun dengan membawa stok rokok yang banyak, setidaknya saat kita kehabisan uang kecil untuk disedekahkan kepada pengamen di dalam bus misalnya. Kita bisa memberinya barang satu-dua batang. Haiya, bawa juga asbak saku, biar kita tidak berlaku sembarangan. Buktikan kalau kita ini perokok santun ya, gaes.

Ketiga,

jangan pernah merokok saat kita sedang mengendarai sepeda motor. Carilah tempat peristirahatan yang memadai jika kita sudah merasa letih dan butuh penyegaran. Bilamana mudik tahun ini Anda sedang malas menggunakan sepeda motor. Anda bisa memilih menggunakan bus AKAP yang menyediakan fasilitas tambahan berupa smoking room di dalamnya. Saya tahu betul, bagaimana suntuknya berada di kemacetan jalanan antar kota antar provinsi. Merokok menjadi salah satu pilihan untuk meluruhkan kesuntukan itu.

Baca Juga:  Masa Emas Petani Tembakau

Keempat,

pastikan rumah atau kosan yang kita tinggalkan dalam keadaan baik. Misalnya dengan mematikan beberapa lampu yang tidak penting, kuncilah pintu dan jendela agar terhindar dari risiko dibobol maling. Satu hal yang lebih penting, jangan meninggalkan puntung rokok dalam keadaan nyala di asbak rumah. Buang semua puntung dan sampah di tong sampah luar rumah. Haiya, cabut selang gas yang terhubung ke kompor ya, gaes. Jaga-jaga saja. Apalagi kita tinggal di pemukiman padat huni.

Selamat mudik, selamat berlebaran di kampung halaman!