Review Rokok Divo Filter, Kecil-kecil Cabe Rawit

Kecil yang saya maksud di judul bukanlah ukuran bungkus atau diameter batang dari Rokok Divo Filter melainkan produsen dari merek ini yaitu, PT Stevania Ultra Tobacco. Pabrikan asal Kudus, Jawa Tengah ini bisa dikatakan sebagai industri hasil tembakau skala kecil akan tetapi barang produksinya cukup punya nama.

Data yang saya dapatkan, PT Stevania Ultra Tobacco ini hanya memiliki 310 pegawai pada 2015 lalu. Meski tak memiliki pegawai yang banyak, konon kabarnya sebenarnya perusahaan ini masih masuk dalam satu group produsen rokok ternama asal Kudus. Tebak apa hayo?

Rokok Divo Filter bukanlah produk pertama yang dikeluarkan oleh PT Stevania Ultra Tobacco. Sepengamatan saya, sebelumya sudah ada Rokok Pusaka, MR Brown, dan Divo Kretek yang masuk ke pasar. Sayangnya, Rokok Pusaka kini sudah sulit untuk ditemukan.

Saya hanya akan menemukan Rokok Pusaka di forum jual beli kolektor rokok klasik. Itu menandakan barangkali produk ini memang sudah tak lagi dibuat oleh produsennya. Di sisi lain, Rokok Mr Brown dan Divo Kretek masih bisa ditemui di pasaran.

Mari kembali pada rokok Divo Filter. Sekilas rokok ini banyak mirip seperti rokok Surya Pro merah. Ya, yang seolah-olah terlihat mirip Surya Pro salah satunya adalah Rokok Niko Nextion. Eits buat pecinta rokok ini jangan marah, ya.

Rokok Divo Filter memiliki bungkus warna merah dengan sedikit corak warna hitam dan tulisan berwarna putih. Bisa dibilang bungkus rokok ini lebih di-upgrade ketimbang Divo Kretek.

Kandungan tar dalam rokok ini sebesar 27 miligram dan nikotin sebesar 1,3 miligram. Meskipun bukan tergolong low tar low nicotine, rokok ini ringan dalam tarikannya dan cukup halus.

Secara rasa ekspektasi anda juga akan berubah ketika sebelumnya menganggap rokok ini berasa seperti Surya Pro Merah. Justru rokok ini memiliki kadar spicy dan manis yang seimbang yang bisa dikatakan karakter berbeda dari mazhab rokok kebanyakan. Bahkan bisa dibilang Rokok Divo Filter ini punya rasa yang lebih enak ketimbang seniornya yaitu MR Brown.

Sayangnya rokok ini tak bisa dengan mudah ditemui di seluruh daerah di Indonesia. Hanya Jawa Timur dan Jawa Tengah yang kebagian distribusi rokok ini. Satu bungkusnya berisi 16 batang dihargai sekitar 14 hingga 15 ribu rupiah.