Press ESC to close

Asbak Penis Bali: Bukan Tabu dan Porno, Tapi Simbol Sakral dan Kekuatan

Awal mula saya tahu bahwa Bali memproduksi souvenir yang terinspirasi dari penis–salah satunya asbak penis–saya langsung suka. Karena dalam kacamata saya, terkesan mencoba melawan ketabuan.

Saat masih SMA, pikiran saya masih sedangkal itu. Masih pada urusan tabu/tidak tabu.

Hingga akhirnya, ketika beranjak kuliah, saya mulai mengerti bahwa penis (alat kelamin) ternyata merupakan simbol sakral dan suci, lambang kehidupan dan kesuburan. Khususnya dalam kepercayaan Hindu.

Seiring dengan referensi saya yang makin bertambah, saya akhirnya tahu bahwa penis ternyata tidak hanya menjadi asbak di Bali, tapi juga menjadi arca (lingga dan yoni), misalnya yang saya temui di kawasan Candi Cetho, Karanganyar, Kawa Tengah.

Penis dan Vagina Bukan Semata Simbol Kelamin

Pengetahuan saya makin dalam ketika saya mencicipi pekerjaan sebagai  freelance tour guide di Jogja. Saya lebih sering menemai tamu-tamu untuk berkeliling di sejumlah candi. Di titik inilah saya akhirnya lebih tahu perihal filosofi  arca lingga (penis) dan yoni (vagina).

Lingga Yoni adalah sebuah arca untuk peribadatan Hindhu Siwa. Lingga berbentuk tegak seperti alat kelamin pria, dalam agama Hindu menjadi simbol dari Dewa Siwa. Sedangkan Yoni berbentuk seperti alat kelamin wanita, dalam agama Hindu menjadi simbol Dewi Parwati, istri Dewa Siwa.

Secara wujud, lingga yoni ini ternyata tidak semata sebagai hiasan. Tapi ada fungsi pragmatisnya.

Begini, pembangunan candi dulunya selalu harus dekat dengan sumber mata air. (Meskipun sekarang main ke candi dianggap main yang panas-panasan, karena terkesan gersang).

Baca Juga:  Kopi Ramuan Pemutus Ketergantungan Rokok, Memang Hal Baru yang Prestisius?

Sebab, jika candi tidak dekat dengan sumber mata air, maka prosesi peribadatan yang melibatkan arca penis dan vagina itu akan terhambat.

Fungsi lingga adalah sebagai penyalur air yang nantinya akan memenuhi yoni, lalu dialirkan ke bawah layaknya keran sampai akhirnya ditampung dalam sebuah wadah. Air inilah yang nantinya diyakini sebagai air suci.

Pengaruh Lingga Yoni dalam Kultur Masyarakat Bali hingga Lahir Asbak Penis

Merujuk keterangan dosen Antropologi Universitas Gadjah Mada, Pande Made Kutanegara, masyarakat Bali tidak menganggap kreasi penis dan vagina sebagai hal porno untuk kepuasan semata, melainkan reproduksi.

Pernyataan itu adalah buah pengalaman yang Pande rasakan, tentang bagaimana kesenian yang mempengaruhi kultur dan cara pandang.

Semasa sekolah, Pande dan teman-temannya sering mandi di sungai, baik laki-laki maupun perempuan. Yang membedakan hanya lokasi, itu pun berdekatan, bahkan melewatinya.

Kendati demikian, tidak ada pikiran porno atau nafsu yang Pande dan teman-teman laki-lakinya rasakan, ketika melihat bagian tubuh perempuan mandi. Paling hanya bertegur sapa saja ketika saling berpapasan.

Dari cerita dosen Antropologi Universitas Gadjah Mada ini, kita jadi paham bahwa adanya oleh-oleh yang terinspirasi dari penis, berupa asbak penis Bali maupun gantungan kunci, adalah bukti edukasi seks di Bali berjalan dengan baik.

Asbak Penis Bali: Atribut Kekuatan

Kita harus paham bahwa lingga dan yoni adalah kesakralan dalam agama Hindu yang membentuk kultur keterbukaan, edukasi, dan bahkan roda ekonomi.

Baca Juga:  Deli, Kota Tembakau di Sumatera

Kreatifnya orang Bali membuat asbak penis sangat tepat, karena industri hasil tembakau (IHT) juga mempunyai makna sektor terkuat yang Indonesia miliki.

Karena hanya IHT lah yang mampu bertahan dari gempuran batasan regulasi yang pemerintah buat sendiri. IHT juga mampu melewati berbagai bencana kemanusiaan, membentuk kebudayaan, dan tentunya memutar roda ekonomi bagi jutaan orang. Khususnya di Bali dengan asbak penis yang terkenal sebagai oleh-oleh itu.

Asbak penis khas Bali ini memang penuh dengan nilai filosofis. Maka, sangat cocok untuk menjadikannya oleh-oleh bagi perokok, entah itu keluarga maupun teman. Dan jangan lupa ceritakan juga makna yang terkandung di dalamnya, supaya tidak dianggap sebagai cinderamata yang memuat pornografi.

Juru Bicara Komunitas Kretek, Rizky Benang

BACA JUGA: Ketika Rokok Kretek Membuat Orang Inggris Tak Banyak Berkata-kata, Karena Bahannya bikin Eropa Mengais-ngais di Indonesia

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *