Tembakau, Kekuatan Ekonomi Indonesia

Saat ini, Indonesia terkenal sebagai salah satu negara penghasil tembakau kualitas terbaik di dunia. Ada lebih dari 100 varietas tembakau yang tumbuh di Indonesia, di atas lebih dari 250 ribu hektar lahan yang mayoritas berlokasi Sumatera, Jawa, Bali, dan Lombok.

Ada banyak hal yang mempengaruhi cita rasa di dalam daun tembakau, yaitu jenis dan ketinggian tanah tempat tumbuhan tersebut ditanam, curah hujan, cuaca, serta tradisi bercocok tanam para petani. Seperti tembakau, tanaman cengkeh juga tumbuh subur di Indonesia.

Sebagai sebuah tanaman komoditi, meski kini cengkeh sudah dibudidayakan di negara-negara lain, Indonesia tetap menjadi penghasil cengkeh terbesar di dunia. Ini merupakan suatu berkah, karena industri kretek di membutuhkan pasokan cengkeh yang besar setiap tahunnya, atau sekitar sekitar 95% dari hasil cengkeh sedunia.

Adanya tembakau dan cengkeh di Indonesia menyebabkan Indonesia memiliki produk rokok kretek. Kretek yang merupakan salah satu kekhasan Indonesia memberikan lapangan kerja bagi sekitar enam juta orang, dan merupakan salah satu sektor penyumbang cukai dan pajak terbesar bagi Pemerintah RI. Banyak pengamat ekonomi yang mengingatkan bahwa adanya industri rokok telah berkontribusi 9 persen (Rp95 triliun) terhadap APBN dari cukai rokok. Pada 2014, kontribusi cukai rokok diperkirakan akan mencapai Rp114 triliun.

Selain soal cukai, Tembakau indonesia juga memiliki daya tawar tinggi di pasar tembakau dunia. Tembakau Indonesia menyumbang 34 persen kebutuhan pasar tembakau dunia. Untuk tembakau ekspor, fokus pada pasar internasional sebagai bahan baku cerutu (wraper, binder and filler). Tembakau yang termasuk ini diantaranya Tembakau Besuki Na-Oogst dan tembakau Deli.

Dalam banyak liputan dikatakan bahwa kualitas tembakau asal Deli, Sumatera Utara, merupakan yang terbaik di dunia. Walaupun banyak daerah lain, baik di Indonesia maupun internasional, yang menghasilkan tembakau dengan jumlah lebih banyak daripada Deli, kualitas tembakau asal Deli adalah yang teratas.

Dengan anugrah yang sedemikian besar, saya heran, mengapa ada anak negeri yang ngotot menghapus tembaku di negeri ini.

Sumber Foto: Eko Susanto (Flickr)