Press ESC to close

Perilaku Masyarakat dan Lemahnya Pengelolaan Kebun Binatang

Ada dua hal yang dapat dengan amat mudah masyarakat Indonesia lakukan. Pertama, masyarakat bisa dengan mudah heboh pada hal-hal tertentu. Lalu hal yang mudah dilakukan masyarakat Indonesia adalah menyalahkan orang lain. Untuk hal kedua ini, agaknya secara alamiah watak kita terbangun untuk menjadi seperti itu.

Begitulah kiranya hal yang masyarakat lakukan tatkala video seekor Orang Utan ‘merokok’ muncul di media sosial. Masyarakat dengan mudah heboh karena video itu, lalu mencari pihak yang bisa disalahkan. Targetnya jelas satu pihak: seorang pengunjung kebun binatang yang melemparkan rokok ke kandang sang hewan.

Bak gendang bertabuh, hujatan kemudian dialamatkan kepada si pengunjung. Tapi bukan karena Ia adalah pengunjung, orang tersebut disalahkan. Ia menjadi seseorang yang salah karena Ia adalah perokok, yang kemudian dijadikan sasaran atas kesalahnya sendiri.

Memang, perbuatan yang dilakukan oleh si perokok itu tidaklah benar. Ia melakukan satu kesalahan, yang sialnya fatal: melemparkan rokok ke kandang orang utan, dan membuat si orang utan ‘terlihat’ mengisap rokoknya. Seandainya si perokok hanya melempar kacang atau pisang, saya kira persoalan tidak akan menjadi sebesar ini.

Bahwa identitasnya sebagai perokok, dan barang yang Ia lemparkan adalah rokok yang kemudian membuatnya menjadi pesakitan. Banyak pihak tentu memanfaatkan ini, menjadikan perilaku ini sebagai tolak ukur bagi semua perokok yang ada di dunia. Meski sebenarnya, tidak benar jika kita menyamaratakan perilaku semua perokok hanya karena persoalan ini.

Baca Juga:  Isu Negatif Soal Rokok Rentan Menjadi Mainan Media

Kejadian macam ini memang yang menjadi penantian bagi kaum pembenci rokok untuk menyudutkan para perokok. Dengan satu kejadian, mereka seakan mendapatkan beragam amunisi untuk menyudutkan para perokok. Dan sialnya, ada banyak orang yang jadi ikut-ikutan menghakimi para perokok karena hal ini.

Sekali lagi, apa yang terjadi adalah sebuah kesalahan. Tidak sepatutnya seseorang melemparkan rokok ke kandang hewan di kebun binatang. Sama seperti tidak patut orang-orang melemparkan makanan atau sebagainya ke arah hewan di sana. Toh memang, aturan yang ada di kebun binatang menyebutkan jika pengunjung tidak boleh melemparkan apapun (termasuk makanan seperti kacang) ke arah para hewan.

Jadi, tidak bisa sepenuhnya memang kesalahan ditimpakan pada si perokok. Selain dirinya, pihak kebun binatang juga menjadi salah satu pihak yang patut dipersalahkan. Mengingat kebiasaan masyarakat melempar benda ke kandang adalah satu hal yang selalu gagal dibenahi oleh pengelola kebun binatang. Sudah sejak lama memang perkara melempar benda ini menjadi masalah, tapi pengelola tetap gagal berlaku tegas pada pengunjung.

Baca Juga:  Ketika Mahfud MD Ditakut-takuti agar Berhenti Merokok

Seandainya persoalan melempar benda ini telah diselesaikan sejak lama, bisa jadi kebiasaan masyarakat untuk melakukan hal tersebut dapat diminimalisir. Dan dengan itu, bisa jadi si perokok yang dengan segala kesalahannya, tidak pernah melemparkan rokok ke kandang karena takut akan sanksi dan ketegasan kebun binatang. Atau malah, Ia sadar bahwa melakukan hal tersebut adalah dilarang, dan tidak bakal melakukannya.

Melihat persoalan ini, ternyata memang ada satu akar dari masalah yang tidak banyak dibahas publik. Hobi untuk menyalahkan seseorang, apalagi jikalau dirinya adalah perokok, menjadi satu hal yang sebenarnya tidak berguna untuk kehidupan berbangsa dan bernegara. Kalau memang bangsa ini mau melangkah maju, sudah saatnya kejadian ini dijadikan pelajaran agar pengelola kebun binatang berani bertindak tegas kepada pengunjungnya yang melempar benda ke kandang hewan.

Aditia Purnomo

Aditia Purnomo

Bukan apa-apa, bukan siapa-siapa | biasa disapa di @dipantara_adit