Merokok Tidak Ada Hubungannya dengan Moral, Karena Ada yang Nggak Merokok tapi Korupsi

Sedang ramai di media sosial. Akun X @sbyfess membuat cuitan: “Saya bangga tidak merokok” disertai data hasil survei yang menyebut bahwa laki-laki Indonesia yang tidak menjadi perokok hanya tersisa 29% saja.

Hasil survei tersebut mengutip dari Global Adult Tobacco Survey (GATS) 2021. Laporan sejenis dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementerian Kesehatan.

Tidak hanya itu, akun X @mabduhtuasikal juga mengunggah hal sejenis sambil menambahkan sarkastik.

“Sertifikat penghargaan. Dengan tidak bangga diberikan kepada Indonesia sebagai juara satu perokok di dunia.”

Cuitan akun X @mabduhtuasikal tersebut mengutip dari interpretasi dari World Population Review 2025 dengan hasil survei: Laki-laki Indonesia yang merokok berada di angka 74,5%. Artinya, yang tidak merokok berada di angka 25,5%.

Kedua unggahan itu ramai dengan banyak komentar yang mengamini: merasa bangga tidak menjadi bagian dari perokok. Sekaligus caci maki kepada perokok.

Perokok bukan berarti tidak bermoral

Perokok sering kali mendapat cap “anak nakal” (tidak bermoral). Padahal tidak mesti demikian.

Banyak pejabat yang tidak merokok tapi melakukan korupsi.

Prabowo dikenal dengan berbagai kontroversi. Sebut saja penculikan aktivis 98, Food Estate, dan Makan Bergizi Gratis.

Tidak ada berita maupun dokumentasi apakah Prabowo merokok. Namun yang pasti, ia pernah menasihati seorang Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) 2014-2019, Susi Pudjiastuti untuk berhenti merokok.

Susi Pudjiastuti adalah menteri ikonik asal Pangandaran. Ia dikenal karena lantang dan berani menenggelamkan kapal-kapal asing yang masuk mencuri ikan di laut teritorial Indonesia.

Selain itu, ia juga eksentrik karena kerap kali menunjukkan dirinya sedang merokok sambil ngopi di laut.

Dari contoh dua sosok di atas, urusan moral tidak ada hubungannya dengan rokok. Merokok ya merokok aja. Moral ya moral aja.

Juru Bicara Komunitas Kretek, Rizky Benang

BACA JUGA: Perempuan Perokok di Dunia Hiburan Terbelenggu Moralitas Umum