Search
pt djarum dan kota kudus

Pembangunan dari Uang Tembakau

Kudus dan tembakau memang tidak bisa dipisahkan. Meski Kudus bukanlah daerah penghasil tembakau, namun di kota inilah industri kretek berkembang dengan pesat. Adalah Nitisemit dan Nasilah, dua orang yang membangun kerajaan industri kretek di kota ini. Dengan merek dagang Tjap Bal Tiga, mereka merajai industri kretek di awal abad 20.

Meski Tjap Bal Tiga serta Nitisemito sudah tiada, namun industri kretek di kota Kudus tetaplah berjaya. Malah, kota ini benar-benar tidak bisa dipisahkan dari industri yang mengolah tembakau ini. Di kota ini tembakau dan kehidupan masyarakat benar-benar tidak dapat dipisahkan. Selain menjadi sektor penghidupan bagi masyarakat, tembakau juga berkontribusi pada sektor pembangunan di kota ini.

Seperti yang terjadi pada pembangunan Gedung Layanan Jantung di RSUD dr Loekmonohadi. Gedung ini dibangun dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) untuk Kota Kudus. DBHCHT adalah pembagian anggaran dari cukai tembakau untuk daerah yang memberikan pendapatan cukai tembakau bagi negara.

Gedung layanan jantung ini dibangun dari anggaran DBHCHT Kota Kudus. Gedung ini menelan anggaran Rp 39,5 miliar dan ditargetkan akan selesai pada bulan November nanti. Ketika selesai nantinya, boleh dibilang inilah salah satu layanan kesehatan masyarakat yang dibagun dari uang hasil industri tembakau.

Baca Juga:  Apakah Harga Rokok Magnum Filter Layak di Kantong?

Mungkin pembangunan gedung layanan jantung ini terkesan wah, namun bagi Kudus, sebenarnya biasa saja. Di Kudus, mungkin sudah tidak terhitung apa saja yang dibangun dari uang industri kretek. Uang yang katanya  dari industri jahat itu. Di Kudus, banyak fasilitas olahraga dibangun dari uang jahat itu. Pun fasilitas pendidikan atau sarana penunjang yang lain, dibangun  dari uang jahat industri tembakau.

Akan tetapi Kudus tetap bergeming. Mereka hirau pada kampanye anti tembakau, yang melulu menjelekkan tembakau tanpa mau melihat kondisi masyarakat, seperti masyarakat Kudus, yang hidupnya turut bergantung dari kelangsungan industri ini. Tetap saja industri kretek di Kudus mampu memberikan pemasukan yang besar bagi daerah, juga memberikan pekerjaan bagi masyarakat di sana.

Inilah yang saya kira, lebih diperlukan masyarakat. Mereka butuh pekerjaan, butuh hidup, serta fasilitas penunjang hidup. Bukannya ocehan menakutkan tentang tembakau yang nyatanya memberikan apa yang mereka butuhkan. Hidup dan pekerjaan.

Farhan Fuadi