Press ESC to close

Sebuah Kearifan Lokal Dari Rokok Jontal Khas Sumbawa

Ragam budaya Indonesia dengan ciri khas di setiap daerahnya merupakan kearifan turun-temurun yang diwarisi oleh leluhur. Atau pula yang telah mengakar pada masyarakat adat setempat yang sudah menetap lama di suatu daerah hingga menghasilkan daya cipta.

Pada rokok, kali ini ada sebuah kearifan lokal ada yang masih dapat kita temui di daerah Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Bernama rokok Jontal.

Jika kita pergi ke pulau Sumbawa, dapat dilihat bahwa rata-rata masyarakat setempat kebanyakan mengonsumsi rokok jontal. Jelas tentunya, rokok Jontal ini sudah menjadi rokok khas masyarakat Pulau Sumbawa.

Rokok yang berbahan dasar tembakau dan pembungkusnya yang berasal dari daun lontar ini, menjadi alasan mengapa rokok Jontal mewarnai kebiasaan masyarakat sehari-hari di Sumbawa. Dikarenakan terdapat banyak pohon lontar di tempat tersebut. Yang tak hanya digunakan untuk rokok, masyarakat setempat sering juga menggunakan pohon lontar untuk kebutuhan lainnya.

Sebelumnya kita kenal bahwa di negeri ini terdapat banyak jenis-jenis rokok, di antaranya yaitu rokok klobot, kretek, klembak dan kawung serta masih banyak lagi. Semua itu tetap eksis diminati hingga kini. Tidak pandang kalangan, bagi orang kaya ataupun miskin yang setidaknya pernah menikmati rokok khas dari negeri ini.

Baca Juga:  Sehari Dengan Koh Ayong dan Cak Rusdi

Namun, berbeda bagi sebagian masyarakat Sumbawa yang hidupnya bergantung di ladang, beternak ataupun menjadi nelayan dalam pilihan keduanya. Bagi mereka, mengonsumsi rokok Jontal menjadi pilihan utama, selain relatif murah, rokok Jontal sangat khas dan kenikmatannya jelas berbeda dibanding rokok lain.

Pembuatan rokok jontal ini terbilang mudah, daun lontar yang hendak dilinting sebagai bungkus sebaiknya dibersihkan terlebih dahulu dari bulu-bulu yang masih menempel pada daun. Kemudian potong daun sepanjang 20-30 sentimeter, dengan lebar 3 jari. Setelah itu linting bersama tembakau terbaik dan ikat menggunakan daun lontar yang lebih kecil atau  jumput tembakau.

Perlu diketahui juga bahwa Rokok Jontal ini memiliki cita rasa dan aroma yang khas, cenderung lebih keras dibanding pada rokok lainnya. Namun, aroma daun lontar yang terbakar ini sangat harum saat dihisap dan terhirup masuk ke tenggorokan.

Soal tembakaunya, ketika kita ingin membuat rokok Jontal, tentu itu berpulang pada keinginan dan kesukaan, tidak bisa kita memaksakan selera pribadi soal tembakau A atau B yang lebih nikmat dan enak untuk dihisap.

Baca Juga:  Ramadhan dan Pembuktian Rokok Tidaklah Adiktif

Begitupun pada masyarakat setempat di daerah Batulanteh, Sumbawa. Mereka mempercayai bahwa pilihan tembakau sangat mempengaruhi cita rasa pada rokok Jontal. Hingga mereka akan gigih mencari ke kota demi mendapat tembakau terbaik, yang pas untuk rokok Jontal.

Buat yang tertarik ingin merasakan rokok jontal bagaimana, coba saja buat sendiri terlebih dahulu, baru bisa rasakan sensasi merokok yang nikmat seperti para masyarakat Sumbawa. Bayangkan berada bersama masyarakat Sumbawa yang sama-sama merokok Jontal, duduk di atas bale sambil asyik meracik dan melinting.

Jangan lupa untuk terus mewarisi dan menjaga kearifan lokal dari rokok Jontal ini, pelsetarian ini bukan hanya berlaku bagi masyarakat Sumbawa saja, melainkan kita semua sebagai orang Indonesia yang cinta dan sayang terhadap kebudayaan khas bangsa sendiri.

Dhani Arief Wicaksono

Dhani Arief Wicaksono

Benci feodal namun juga bukan patriotik