Press ESC to close

Peram, Teknik Petani Daun Tembakau Masak

Di antara sekian banyak proses pasca panen yang dilakukan petani tembakau, ada satu proses yang menarik minat saya tatkala mengikuti aktivitas musim panen mereka. Hal tersebut adalah proses peramyang merupakan upaya membuat daun tembakau meningkatkan kualitas daun tembakau. Proses peram ini boleh dibilang menjadi teknik petani untuk membuat daun tembakau masak.

Proses ini dilakukan setelah petani selesai memetik daun tembakau, dan hasil panen itu kemudian di bawa ke rumah untuk menjalani proses peram ini. Pada prosesnya, dauh harus segera diperam begitu selesai dipetik. Begini kira-kira proses peram dilaksanakan.

Daun-daun yang telah dipanen kemudian ditumpuk  sampai tiga lapis, kemudian batangnya dimasukkan ke dalam. Lantas ujungnya diberi dua tumpukan, kemudian diberi lagi tumpukan daun tembakau sekitar 17-20 lembar. Daun kemudian diliat, lalu di-imbu dengan posisi tegak.

Hal ini dilakukan agar uap yang ada di daun tembakau segera hilang karena keberadaannya justru buruk bagi kualitas produk. Selain itu juga dilakukan agar uap demi embun yang dihasilkan uap tidak mengenai daun tembakau lain.

Baca Juga:  Memahami Isarat-Isarat Mereka yang Non-Perokok

Untuk jangka waktunya, proses pemeraman ini punya ragam durasi bergantung pada kualitas daun tembakau. Untuk grade A sampai D, biasanya daun tembakau diperam hingga dua hari. Sementara untuk daun grade F-G, pemeraman bisa sampai 7-8 hari. Semua dilakukan agar daun tembakau mendapatkan kualitas terbaiknya ketika dijemur.

Jangka waktu proses di atas biasanya dilakukan untuk tembakau yang dihasilkan dari temanggung. Sementara untuk tembakau daerah lain, misalnya tembakau Mole dari Sumedang, waktu pemeraman bahkan hanya dilakukan satu malam. Semua bergantung jenis tembakau dan daerah tempat proses itu dilakukan.

Begitu pemeraman selesai, barulah daun tembakau ini dirajang tipis-tipis dengan gobang atau mesin potong. Setelahnya, irisan daun tembakau ini kemudian dijemur selama beberapa hari hingga kemudian siap untuk dijual ke pedagang atau dikirim langsung ke gudang. Untuk menentukan grade, biasanya petani dan grader menentukan itu dengan mencium dan melihat warna daun tembakau.

Begitulah kiranya proses pemeraman dilakukan untuk mendapatkan kualitas terbaik dari tembakau. Meski begitu, setiap proses pasca panen yang dilakukan pada daun tembakau memiliki poin penting masing-masing. Jadi, setiap proses memiliki makna dan saling mendukung pembentukan kualitas terbaik dari dan tembakau.

Baca Juga:  Pabrik Rokok Terbesar di Indonesia yang Terus Eksis
Aditia Purnomo

Aditia Purnomo

Bukan apa-apa, bukan siapa-siapa | biasa disapa di @dipantara_adit