Press ESC to close

Jatuh Cinta dengan Djarum Coklat Extra Sejak Hisapan Pertama, Kini Tak Bisa Berpaling Darinya

Setahun belakangan ini saya menjadikan Djarum Coklat Extra sebagai rokok andalan. Karena pas secara harga dan rasa.

***

Kondisi ekonomi memang berpengaruh betul dalam pemilihan rokok. Dulu, saya hanyalah seorang mahasiswa Jogja yang belum memiliki uang lebih untuk membeli rokok yang ramah, baik di tenggorokan dan terlebih kantong.

Dulu uang yang saya punya hanya mampu untuk membeli rokok Tenor. Kadang ganti juga yang lebih murah seperti rokok Bagas atau Harmoni. Secra, ketiga merek rokok tersebut harganya di angka Rp10 ribuan. Soal rasa pun tidak buruk-buruk amat.

Djarum Coklat Extra masih belum masuk list karena harganya sedikit di atas beberapa rokok murah yang saya sebutkan tadi.

Djarum Coklat Extra untuk Self Reward

Seiring waktu, ketika akhirnya saya mendapatkan kerjaan di Jogja, saya pun beralih ke rokok Djarum Coklat Extra. Setingkat lebih mahal dan lebih enak ketimbang rokok-rokok saya sebelumnya.

Saya ingat betul. Awal mula saya membeli Djarum Coklat Extra pada saat itu hanya untuk mengapresiasi diri alias self reward, Maklum saja, karena baru pertama kali merasakan gajian.

Rokok itu saya beli di warung dekat kantor. Awalnya saya bingung mau pilih rokok apa. Lagi-lagi, hingga detik itu, saya masih belum kepikiran Djarum Coklat Extra.

Baca Juga:  Jungkir Balik Nalar Anti Rokok Menyoal Harga Rokok

Namun, tiba-tiba terlintas di kepala saya, selama ini saya sering melihat teman kerja merokok Djarum Coklat Extra. Maka, saya putuskan untuk membeli rokok ini. Itung-itung coba-coba juga, seberapa enak, sih, sampai-sampai teman-teman kantor banyak yang rokoknya merek satu ini. Harganya tak terlampau mahal menurut ukuran saya: Rp15 ribu.

Bungkus Estetik, Rasa yang Konsisten

Lantaran penasaran betul denga citarasa Djarum Coklat Extra, saya menyiapkan suasana yang proper untuk menikmatinya. Saya seduh secangkir kopi, lalu mengambil duduk di salah satu sudut kantor.

Saya sempat tertegun memandangi bungkusnya. Sebab, kesannya lebih kokoh ketimbang rokok yang pernah saya coba seperti Tenor dan Harmoni.

Selain itu, bungkus Djarum Coklat Extra juga memiliki warna cokelat berpadu dengan warna kuning gradasi. Menurut kacamata saya sebagai desainer grafis, perpaduan warna dari bungkus rokok ini sangat pas sekali, tidak berlebihan, karena hanya dua warna saja.

Saya lebih tertegun lagi ketika melihat 12 batang yang berderet di dalam bungkus estetik tersebut. Sebab, ternyata, batang rokoknya juga tak kalah estetik. Batang rokonya berwarna cokelat. Gagah. Enak pula untuk saya lihat.

Baca Juga:  Tradisi Sembogo: Meniupkan Asap Rokok ke Pengantin Perempuan

Tak hanya itu, batangnya juga terlihat rapi sekali. Tidak ada tembakau yang keluar dari potongan mesinnya. Untuk sekelas SKT, batang rokok ini mempunyai tingkat kepadatan yang pas, sehingga terasa enteng ketika dihisap.

Dan kesan pertama menghisapnya hari itu adalah, saya langsung cocok dan berfikir untuk menjadikan rokok ini sebagai rokok harian saya. Rasanya gurih, manis, dan sedikit asin. Menurut saya, sekelas SKT, rokok ini terbilang nikmat.

Kini sudah satu tahun lamanya saya belum berganti rokok lagi. Sulit rasanya berpaling dari rokok SKT ini, karena rasa nikmatnya konsisten dari waktu ke waktu.

Penulis: Bayu Adhi Laksono

Editor: Komunitas Kretek

BACA JUGA: Dulu Surya Gudang Garam dan Djarum Super Dianggap Rokok Kuli, Kini Menjadi Rokok Bergengsi 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *