Press ESC to close

Bahaya Merokok dan Bahaya Produk Konsumsi Lain Bagi Kesehatan

Rezim kesehatan melalui berbagai media kampanyenya kerap kali membeberkan bahaya merokok bagi kesehatan. Sebagian masyarakat percaya bahwa ada hal-hal mengerikan yang ditimbulkan akibat dari mengonsumsi rokok.

Padahal, sejatinya semua hal menyangkut kesehatan kita tergantung pada pola hidup. Bukan melulu seperti yang dialamatkan kepada rokok melalui kampanye kesehatan. Ada beberapa penyakit yang sebetulnya dipicu oleh produk konsumsi lain, namun, berkat masifnya kampanye kesehatan yang mendiskreditkan rokok, masyarakat luput mengetahuinya.

Dari sekian banyak produk konsumsi yang masuk ke dalam tubuh, produk junk food menyumbang pengaruh yang cukup besar bagi kesehatan. Penyakit-penyakit mengerikan yang dialami seseorang, tak lain adalah akumulasi dari segala yang dikonsumsi sehari-hari.

Gula misalnya, ini salah satu elemen yang punya andil tinggi sebagai pemicu diabetes. Orang-orang yang mengonsumsi makanan-minuman manis secara berlebihan, potensial sekali mengidap diabetes. Makanan maupun minuman yang memiliki kadar manis tinggi tentu harus dihindari, agar kita terlindung dari ancaman diabetes.

Selain gula, makanan pokok yang kita konsumsi sehari-hari berupa nasi, itupun sangat potensial sebagai pemicu diabetes. Kemudian, momok lain dari pola hidup yang tidak seimbang di abad canggih ini adalah penyakit obesitas.

Baca Juga:  Macam-macam Rokok Dengan Harga di Bawah Rp 10 ribu

Bagi mereka yang tidak menjalani laku hidup yang tidak seimbang, akan sangat rentan terserang penyakit obesitas. Makan secara berlebihan tanpa pertimbangan yang bijak. Berpotensi menimbun lemak pada tubuh. Namun, gencarnya informasi yang membingkai bahaya merokok, membuat masyarakat lebih terfokus menyalahkan rokok.

Iya rokok tentu memiliki faktor risiko, jika kita mengonsumsinya secara tidak proporsional. Asap rokok juga potensial merugikan orang yang rentan terhadap masalah kesehatan. Mengonsumsi rokok secara serampangan, tentu saja dapat menimbulkan kerugian tersendiri bagi kita.

Untuk itu, perokok perlu lebih memilki kesadaran dalam mengonsumsinya. Kesadaran akan adanya risiko tertentu yang ditimbulkan. Sadar waktu dan tempatnya, meskipun produk legal berkadar nikotin ini memberi manfaat relaksasi, bukan berarti sepenuhnya aman dikonsumsi secara berlebihan.

Tubuh kita sudah memiliki sistem yang canggih, terlebih bilamana kita sedang mengalami gangguan kesehatan. Pada satu kasus, ketika lidah merasa serba tidak enak mengecap apapun. Itu merupakan tanda kalau kita mengalami satu gangguan kesehatan yang biasa disebut panas dalam.

Baca Juga:  4 Tips Asyik Berwisata Versi Perokok

Bagi saya, itu menjadi isyarat untuk memberi kesempatan istirahat pada tubuh. Tubuh kita butuh dihidrasi dengan cukup, ada produk-produk konsumsi yang bersifat menguatkan imun tubuh yang tak boleh diabaikan. Iya sayur-sayuran juga buah-buahan. Jangan abaikan juga manfaat mengonsumsi air mineral sesuai kebutuhan tubuh.

Haiya, satu lagi. Jangan lupa berolahraga. Beri kesempatan tubuh untuk bergerak mendapatkan matahari pagi yang cukup. Tak perlu lama-lama, asal itu dilakukan secara rutin dan terukur, setidaknya kita sudah berlaku adil terhadap tubuh sendiri, dengan tetap menjaga pola hidup seimbang.

 

Jibal Windiaz

anak kampung sebelah