Press ESC to close

Setelah Nikotin dan Tar, Kini Giliran Gula yang Jadi Kambing Hitam Kampanye Anti-Rokok

Nikotin dan tar adalah dua zat yang sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Namun, apakah kita semua sudah benar-benar tahu tentang nikotin dan tar? Kebanyakan orang mendengar kedua nama ini karena santer diberitakan sebagai salah satu kandungan rokok.

Berdasarkan survey basa-basi yang saya lakukan pada beberapa teman, kebanyakan dari mereka menyebut bahwa nikotin dan tar adalah sejenis racun dalam rokok yang berbahaya dan mematikan. Ya, memang benar keduanya merupakan zat yang terkandung dalam rokok namun, tapi seberapa yakin anda bahwa nikotin dan tar adalah racun berbahaya dan mematikan?

Pemahaman awam tentang bahaya nikotin dan tar yang mematikan adalah hasil konstruksi dari kampanye anti-rokok yang massif dan membabibuta. Sudah jelas bahwa mereka (baca: anti-rokok) bertujuan membentuk citra negatif pada rokok. Nikotin dan tar adalah kambing hitam pilihan mereka. Dengan menyebut nikotin dan tar mematikan, mereka berupaya membuat awam takut dan enggan merokok.

Padahal, selain rokok, nikotin dan tar juga terkandung dalam sayur, buah dan berbagai makanan yang lazim dikonsumsi oleh orang banyak, seperti terung, tomat, kol, sate, ayam bakar dan masih banyak lagi. Sudah jelas, hanya rokoklah yang mereka sebut mengandung nikotin dan tar yang mematikan. Sialnya, mereka mengampanyekan bahaya nikotin dan tar sambil terus mengonsumsi sate dengan lalapan terung. Kira-kira begitu.

Tak puas menyerang rokok dengan mengkambinghitamkan nikotin dan tar, teman-teman rokok pun ikut dimusihi oleh anti-rokok. Setelah rokok babak belur, kini kopi juga diserang. Ada beberapa artikel yang memuat hasil penelitian ahli gizi yang entah siapa namanya. Dalam artikel disebut bahwa kopi, pada titik tertentu, dapat menurunkan kepadatan tulang. Sedangkan rokok mereka klaim dapat merusak sistem saraf pusat, kadar gula darah meningkat, pembuluh darah menyusut dan arteri semakin rusak.

Baca Juga:  Ragam Tempat Rokok dan Korek Keren

Mereka lantas menyimpulkan bahwa kolaborasi antara rokok dengan kopi adalah komposisi paripurna menuju penyakit jantung paling berbahaya dan bahkan berujung kematian.

Apakah selesai sampai di situ? Tidak!

Setelah nikotin, tar dan kopi, selanjutnya adalah gula. Beberapa waktu lalu, sebuah studi yang dipublikasi di jurnal Nicotine and Tobacco Research menyebut bahwa rokok juga memiliki kandungan gula. Lantas apa yang salah? Bukankah nasi juga mengandung kadar gula?

Gula dalam rokok, menurut mereka, dapat meningkatkan kadar racun dalam rokok. Maksudnya, senyawa yang ada dalam rokok akan semakin beracun setelah bertemu dengan gula–yang juga diklaim sebagai salah satu unsur dalam rokok. Bagaimana, anda mau percaya? Semua terserah anda. Sebagai informasi, belum ada hasil penelitian valid yang menjelaskan tentang adanya kandungan gula dalam rokok. Selain itu, tidak dijelaskan pula mengapa gula disebut membuat rokok semakin beracun.

Ada pun beberapa statistik yang dibubuhkan adalah persentase jumlah perokok yang mengetahui adanya gula tambahan dalam rokok, yaitu 5,5% dari 4.350 perokok yang di survey. Dan hanya sekitar 3,8% dari mereka yang menyebut bahwa gula tersebut berbahaya. Studi tersebut mengklaim bahwa gula atau madu biasanya ditambahkan pada rokok untuk menutupi rasa tembakau yang pahit sehingga asap lebih mudah dihirup. Bersamaan dengan hal tersebut gula juga akan semakin membuat orang mudah kecanduan. Sudah. Jurnal tersebut hanya berisi narasi dengan klaim-klaim subyektif. Jangan harap penjelasan ilmiah.

Baca Juga:  Kenaikan Tarif Cukai untuk Menekan Rokok Hanyalah Bualan Pemerintah

Metode kampanye hitam tentang bahaya rokok memang sudah jadi strategi utama anti-rokok. Kita tak perlu heran kalau di kemudian hari mendengar bahwa dalam sebatang rokok juga mengandung jutaan kilogram micin.

Dengan landasan kebencian, mereka akan terus menyebut hal-hal absurd tentang rokok tanpa pernah terverifikasi kebenarannya. Yang perlu kita heran adalah: mengapa Richard Overton, veteran tertua Amerika yang biasa merokok hingga 12 batang sehari, masih bisa merayakan ulang tahunnya yang ke 112 dalam keadaan sehat? Bukankah semua yang terkandung dalam rokok itu racun mematikan?

Aris Perdana
Latest posts by Aris Perdana (see all)

Aris Perdana

Warganet biasa | @arisperd

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *