
Di media sosial banyak perempuan yang resah karena merasa sulit mencari laki-laki yang bukan perokok untuk dijadikan pasangan. Karena perokok kerap dianggap redflag dan jauh dari kategori greenflag
Alasan kebanyakan perempuan malas dengan laki-laki yang merokok itu beragam. Ada yang tidak tahan dengan bau asapnya, dianggap akan menyusahkan, takut akan penyakit menular, dianggap nggak bisa menabung karena lebih memilih rokok, bahkan kadang diasosiasikan sebagai lelaki yang tidak bisa bertanggung jawab.
Memang agak aneh, tolok ukur perokok menjadi melebar ke mana-mana, bibit-bobot-bebet tidak lagi penting. Seolah laki-laki yang merokok jauh dari figur pasangan yang ideal atau seorang bapak yang bertanggung jawab.
Ada banyak bantahan mengenai stigma umum kebencian terhadap rokok. Misalnya urusan kesehatan, merokok tapi olahraga lebih baik daripada tidak merokok tapi “mageran”, atau urusan penyakit yang mematikan, “merokok mempercepat kematian,” ucap orang yang tak mampu berpikir jauh dan adil. Dan masih banyak lagi, bisa dicek di website Komunitaskretek.or.id.
Padahal ada loh perokok yang greenflag. Berikut ciri-cirinya:
Perokok santun itu greenflag banget
Komunitas Kretek tidak bosan dan tidak lelah untuk mengedukasi sobat kretekus menjadi perokok santun. Yakni, tidak merokok dekat anak di bawah umur, dekat ibu hamil, di tempat yang dilarang merokok, dan merokok sambil berkendara.
Asal kretekusnya itu perokok santun, maka dia bisa dikatakan greenflag. Lagipula, merokok tidak ada hubungannya dengan moral, karena ada yang nggak merokok tapi korupsi
Perokok yang mau berkompromi itu greenflag
Jika pasangan kretekusmu tidak mau berkompromi, itu artinya sudah gawat. Karena komunikasi adalah titik vital sebuah hubungan.
Komunikasikan dengan baik saja. Misal Anda ingin pasangan hanya merokok setengah bungkus perhari, tidak merokok jika tidak ada asbak, dahulukan kebutuhan primer baru rokok, dll.
Jika apa yang dikompromikan masuk akal tapi pasangan kretekus Anda tidak mau menerima, maka itu jauh dari greenflag.
Perokok pekerja keras
Jika perokok adalah seorang pekerja keras, seharusnya tidak ada keraguan untuk menjadikannya pasangan hidup. Tinggal bagaimana etos kerjanya tersebut nantinya dilengkapi dengan kompromi antar-pasangan agar menciptakan hubungan yang harmonis.
Jauhi perokok egois
Perokok egois adalah perokok paling redflag. Maunya menang sendiri dalam hal apapun. Susah berkompromi pula.
Jika bertemu dengan jenis perokok ini, maka tidak perlu lah dijadikan sebagai pasangan. Karena akan menyusahkan hidup Anda.
Perokok egois misalnya, perokok yang tidak mau memedulikan tiga poin di atas.
Juru Bicara Komunitas Kretek, Rizky Benang
- Tanaman Bisa Bicara dan Mendengar, Nilai Luhur dari Negeri Tembakau - 15 May 2025
- Antirokok Ajak Tak Menormalisasi Aktivitas Merokok karena Bisa Ditiru Anak-anak, Padahal Ada Loh Solusi yang Lebih Fair - 9 May 2025
- Perokok Anak Tinggi: Jangan Warung yang Dilarang Jualan Rokok, Tapi Fokuslah Mengontrol Si Anak - 6 May 2025
Leave a Reply