Dalam masa kepemimpinannya, Sri Mulyani selalu dalam mengelola kebijakan industri hasil tembakau.
Bagi yang menyimak isu Industri Hasil Tembakau, kita tahu bahwa belakangan ini rokok ilegal marak sekali. Rokok ilegal tumbuh subur di Indonesia. Tapi apakah kalian tahu fenomena rokok ilegal itu tidak begitu saja terjadi. Ada hal-hal yang melatar-belakangi. Banyak alasan kenapa orang mengkonsumsi rokok ilegal.
Beberapa yang saya tahu adalah, ada juga masyarakat yang memilih rokok ilegal bukan sekadar murah, melainkan mereka malas setor cukai kepada negara. Karena bagi mereka negara melalui pemerintah selalu memalak rakyatnya. Uang rakyat tidak digunakan sebagaimana mestinya. Bahkan dikorupsi pula. Alias saya mau mengatakan alasan itu sudah menjelma ideologi bagi sebagian perokok.
Ada juga alasan lain kenapa banyak orang yang mengkonsumsi rokok ilegal tidak lain dan tidak bukan karena murah. Rokok ilegal tidak perlu setor cukai untuk negara. Sehingga produksinya sangat murah. Terlebih lagi, diakui atau tidak menurut pengakuan masyarakat ada beberapa rokok ilegal yang dari segi rasanya tidak kalah dengan rokok-rokok legal.
Nah dari berbagai alasan itu sebenarnya berasal dari faktor kenaikan cukai rokok yang dilakukan terus-menerus. Pemerintah secara ugal-ugalan menaikkan cukai rokok setiap tahunnya. Kenaikannya pun tidak main-main rata-rata 10% bahkan lebih. Dari situ tentu banyak yang kesal, kecewa, marah, salah satunya adalah perokok.
Emang Sri Mulyani Keliru dalam Bikin Kebijakan Industri Hasil Tembakau
Lantaran rokok bagi banyak orang sudah menjadi teman. Sudah menjadi pelengkap bagi kehidupan mereka. Orang yang bekerja di sektor apapun acap kali terbantu dengan adanya rokok. Karena dari rokok lah hiburan itu bisa mudah diakses. Sehingga ketika rokok itu berusaha untuk ditekan maka masyarakat akan mencari cara untuk terus bisa mengaksesnya, ya salah satunya dengan memakai rokok ilegal.
Padahal rokok ilegal ini bisa merugikan negara. Pendapatan negara berkurang. Bahkan lini-lini di industri hasil tembakau juga ikut kena imbasnya akibat maraknya rokok ilegal. Pun kalau saya memberikan penilaian bahwa maraknya rokok ilegal ini gara-gara Sri Mulyani yang terus menaikan cukai rokok. Ia tidak berpikir panjang akan ulahnya di Industri Hasil Tembakau sehingga membuat rokok ilegal marak.
Saya pernah mendengar ungkapan bahwa jangan sampai sesuatu diserahkan kepada yang bukan ahlinya. Karena kalau begitu akan sangat berbahaya. Nah saya melihat masalah dalam Industri Hasil Tembakau akibat Sri Mulyani ini kurang-lebih sama.
Memang Sri Mulyani menjadi salah satu menteri yang dibangga-banggakan oleh Jokowi juga sebagian masyarakat Indonesia. Tapi dalam mengurus Industri Hasil Tembakau, orang ini tidak memiliki kompetensi yang cukup. Ya buktinya itu tadi, rokok ilegal tumbuh pesat akibat ulah kebijakannya. Oleh karena itu, kalau semisal ada pihak-pihak yang mesti mempertanggungjawabkan akibat maraknya rokok ilegal, Sri Mulyani masuk di dalamnya.
- Dampak Mengerikan Rancangan Standarisasi Kemasan Rokok Polos dan Kemenkes Tidak Mau Tahu Hal Itu - 6 November 2024
- Apakah Masyarakat Masih Mau Membeli Rokok Ketika Harga Rokok Mahal? - 6 November 2024
- Prabowo Gercep Menangkap Puluhan Kasus Korupsi. Saatnya Mafia Rokok Ilegal Jadi Target Selanjutnya - 5 November 2024
Leave a Reply