Di hari-hari terakhir menjelang Jokowi lengser, banyak sekali narasi tentang Terima Kasih, Pak Jokowi. Bahkan narasi-narasi itu telah menjelma menjadi baliho/banner yang terpampang di banyak jalan, terutama di wilayah Jakarta.
Saya pikir memang hal itu sangat penting. Sangat penting sekali. Tidak ada yang jauh lebih penting saat ini kecuali memberikan ucapan Terima Kasih kepada Pak Jokowi. Bagaimana tidak, selama dua periode dia memimpin dengan ketekunan, keuletan, kerja keras, dan satu lagi, berdarah-darah. Dia adalah sosok Raja Jawa yang mengayomi dan memberikan kesejahteraan kepada seluruh rakyat Indonesia, dari atas sampai bawah, dari sabang sampai merauke, dari balita sampai lansia.
Saya bilang begitu bukan berarti tanpa data yang jelas. Contoh kerja, kerja, dan kerja Pak Jokowi sangatlah nyata. Dari mulai Proyek Stategis Nasional seperti pembangunan tol, ada juga Ibu Kota Negara yang oleh presiden-presiden sebelumnya tidak pernah dibangun. Presiden sebelum Pak Jokowi mana berani membangun IKN. Hanya Pak Jokowi dan hanya Pak Jokowi the one and only.
“Tapi kan banyak permasalahan muncul di rezim Jokowi?”. Bentar-bentar. Masalah yang mana dulu ini? Soal korupsi? Yaelah korupsi mah dari zaman dulu sampai kapan pun akan terus ada. Ngga perlu diambil pusing. Toh kas negara masih banyak. Nanti kalau habis tinggal hutang lagi. Bayarnya gampang, sumber daya manusia dan sumber daya alam di Indonesia masih sangat melimpah. Itu bukan persoalan yang besar.
Kalau masalah lainnya yang dikaitan dengan dinasti politik itu juga berlebihan. Biasanya orang-orang ini membawa isu wakil presiden terpilih, mas Gibran Rakabuming Raka. Ngomongin dinasti politik ini pak Jokowi sudah benar. Beliau adalah orang baik karena mencalonkan anaknya sendiri sebagai penerus tahta kekuasaannya.
Jokowi si Raja Jawa
Kemudian kalau masalahnya lapangan pekerjaan yang sempit. Soal ini Pak Jokowi juga sudah berusaha sekuat tenaga. Beliau sempat membuat Undang-undang Cipta Kerja yang itu akan memperbanyak lapangan pekerjaan. Apakah itu tidak cukup? Kalau sampai ada yang masih menganggur, Anda saja yang malas. Pokoknya Anda sebagai rakyat itu tempatnya salah. Pak Jokowi yang selalu benar.
Lalu kalau kaitannya dengan Industri Hasil Tembakau, sudah sepantasnya kita juga turut berterimakasih. Sebab karena Pak Jokowi harga rokok yang tadinya 12rb menjadi 25 rb. Ini baik karena dengan begitu sebagai perokok kita mesti bekerja lebih giat agar bisa tetap berasap. Alias saya mau mengatakan bahwa Pak Jokowi sedang membentuk kepribadian mental yang kokoh. Cita-cita revolusi mental yang tempo dulu digaungkan sudah terealisasi.
Soal aturan PP Nomor 28 Tahun 2024 yang kata banyak pihak itu merugikan Industri Hasil Tembakau itu juga belum tentu benar. Aturan itu adalah wujud kecintaan Pak Jokowi terhadap ekonomi kerakyatan yang selama ini menyumbang ratusan triliyun rupiah untuk kas negara.
Jadi mari kita ucapkan Terima Kasih Pak Jokowi. Berkat bapak cita-cita Indonesia Emas tidak perlu menunggu 2045, melainkan tinggal beberapa tahun lagi. Indonesia akan menjadi negara adigdaya. Ah sayangnya bapak lengser. Harusnya bapak 3 periode atau bahkan sampai hari hayat terus memimpin Indonesia. Saya sedih tapi mau bagaimana lagi. Yang hanya saya bisa hanya mengucapkan terimakasih. Terima kasih Pak Joko Widodo. Salam hangat untuk bapak.
- Hanya Orang Goblok yang Merokok Saat Berkendara - 8 November 2024
- Semua Masalah di Dunia ini Pasti Penyebabnya Rokok - 8 November 2024
- Yang Dilakukan Pemerintah terhadap Rokok Bukan Pengendalian Melainkan Penghancuran secara Pelan-pelan - 7 November 2024
Leave a Reply