Press ESC to close

3 Macam Rokok Herbal yang Ada di Pasaran

Rokok herbal adalah istilah kekinian untuk produk rokok yang digadang-gadang memiliki faedah menyehatkan. Penggunaan istilah ini muncul seturut masifnya agenda rezim antitembakau dalam mendiskreditkan rokok.

Sejatinya, tanpa penambahan frasa ‘herbal ‘, produk rokok Indonesia—pada umumnya adalah kretek, iya alami dan berfaedah. Boleh jadi, istilah ini memang dimaksudkan untuk mencirikan kelas produk di tengah pasar rokok yang kompetitif.

Kehadiran rokok herbal di tengah gempuran kampanye antirokok cukup mendapatkan perhatian publik. Sebagian ada yang meragukannya, lantaran termakan isu kesehatan terkait stigma buruk rokok. Namun, ada juga yang mengamini, lantaran adanya manfaat rempah yang terdapat pada produk tersebut.

Untuk itu, lebih lanjut melalui tulisan ini, saya akan jelaskan 3 macam rokok herbal yang cukup dikenal. Hampir rata-rata, di balik keberadaan rokok ini, mesti ada nama kharismatik yang disebut-sebut sebagai penggagas.

Rokok Sehat Tentrem

Uniknya rokok ini, selain dikonsumsi dengan cara dibakar, rokok ini juga bisa diseduh layaknya jamu. Konon, rokok ini didaku dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Terlepas benar-tidaknya, begitu banyak pintu untuk memaknai kebenaran. Sehingga tak ayal, banyaknya varian produk ini membuat konsumen berdecak heran.

Baca Juga:  4 Pelatih Sepak Bola Tersohor yang Punya Kebiasaan Merokok

Perlu diketahui, pada produk sehat tentrem ini terdapat unsur rempah jinten. Oleh sebagian kalangan disebut memiliki wangi yang eksotis dan menjadi ciri dari produk ini. Wangi yang menguar cukup sugestif, kesan sugestif ini dikuatkan pula melalui jargon Sehat Tentrem; Rokok ini Dapat Menyebabkan Kesehatan.

Rokok Sin

Dari informasi yang tersebar, rokok Herbal Sin memiliki 17 komposisi rempah. Ada kayu siwak, jinten, kayu manis, daun sirih, kencur, kapulaga, cengkeh, dan yang lainnya. Nama tokoh ulama KH. R. Abdul Malik diketahui sebagai penggagasnya.

Bicara soal metode penyembuhan diri, pada hakikatnya kembali ke kepercayaan para penempuhnya. Orang bilang itu semua tergantung pada sugesti. Seperti halnya yang digagas oleh Haji Djamhari atas kemunculan kretek sebagai penyembuh asma yang diidapnya.

Divine Kretek

Produk yang diprakarsai oleh Profesor Gretha dan Profesor Sutiman ini juga memiliki keunikan yang layak dihargai. Terdapat proses yang berkaitan dengan sains sehingga rokok ini digadang-gadang mampu menjadi peluruh masalah kesehatan.

Melalui riset berbasis nanosains, nanoteknologi, dan nano-biologi, dua ilmuwan yang tergabung dalam Lembaga Penelitian Peluruhan Radikal Bebas (LPPRB) di Malang ini telah berhasil memformulasikan suatu materi yang disebut scavenger, suatu formula yang dapat memperkecil partikel asap menjadi partikel berskala nano, yang mampu menangkap, mengendalikan, dan meluruhkan radikal bebas.

Baca Juga:  Berfatwa dengan Luwes dan Kontekstual

Jibal Windiaz

anak kampung sebelah