Press ESC to close

Filter Rokok Babi Masih Percaya?

Filter rokok babi adalah satu hoax paling legendaris dari kampanye antirokok. Ini adalah salah satu hoax yang melulu dikampanyekan antirokok di Indonesia. Alasannya, tentu saja karena kebanyakan perokok dan masyarakat Indonesia beragama muslim, dan isu soal babi adalah hal yang bersifat sensitif bagi masyarakat.

Asal tahu saja, segala hal berbau babi bakal menjadi hal yang dimusuhi masyarakat. Tidak percaya, coba saja cek beberapa kasus yang membawa-bawa urusan babi dalam barang konsumsi. Entah itu tukang bakso yang diisukan menggunakan daging babi, atau isu filter yang dikatakan mengandung darah babi.

Apalagi, di Indonesia ini rokok juga disebut difatwa haram. Jadi sudah haram, mengandung babi pula, kurang kuat apa bahan keharaman dari rokok ini. Karenanya, perkara ini pasti menjadi bahan bakar kebohongan kampanye antirokok untuk mempengaruhi masyarakat Indonesia.

Isu filter rokok yang diproduksi menggunakan komponen darah babi ini sendiri muncul karena keberadaannya pada produk filter dari luar negeri. Hal ini kemudian, menjadi bahan bakar kabar bohong untuk disebarluaskan di Indonesia. Karena di luar negeri ada, di Indonesia sudah pasti begitu.

Baca Juga:  Pembangunan dari Uang Tembakau

Padahal, berdasar kesaksian dan pernyataan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia, filter rokok di Indonesia tidak mengandung babi, darah babi, atau DNA babi seperti yang dibohongkan. Tentu saja, pernyataan BPOM RI ini adalah sebuah landasan yang otoritatif mengingat mereka yang menentukan apakah produk boleh dikonsumsi di Indonesia atau tidak.

Jadi, pernyataan ini berdasar pada hasil uji filter rokok yang dilakukan di laboratorium Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPOMN) Badan POM RI pada tahun 2010. Dengan menggunakan Metode DNA, dari lima merek rokok berfilter yang diuji, BPOM tidak menemukan adanya kandungan DNA babi.

Selain dari BPOM RI, Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia juga pernah meneliti persoalan ini. Dan pada investigasi yang mereka lakukan, MUI menyatakan kalau  filter rokok di Indonesia tidak mengandung darah babi. Begitu pernyataan dari lembaga yang menentukan halal haram produk di Indonesia.

Kalau dari penjelasan tadi, sebenarnya sudah jelas jika memang isu filter rokok di Indonesia mengandung kebabian adalah hoax. Dan karena pernyataan ini dikeluarkan oleh dua lembaga tadi, maka tidak mungkin kita membantah otoritas fakta yang mereka keluarkan. Jadi, sudah tidak pantas rasanya jika kita masih mempercayai hoax tersebut.

Baca Juga:  Mengenal Zat Penetral Nikotin
Aditia Purnomo

Aditia Purnomo

Bukan apa-apa, bukan siapa-siapa | biasa disapa di @dipantara_adit