Perokok memiliki kisahnya masing-masing di keseharian. Apalagi di masa pandemi sekarang ini. Tak jarang kontroversi terkait rokok muncul di lingkung kehidupan rumah tangga. Biasanya terjadi karena pasangan punya cara pandang berbeda dalam menyikapi habit pasangannya.
Apalagi ketika harus menjalani WFH, dengan bekerja di rumah tentu saja lebih leluasa, berbeda dengan di kantor, praktis lebih banyak waktu luang untuk mengerjakan hal-hal lain di rumah. Perokok jadi punya kesempatan merokok lebih kerap dari biasanya. Saya satu di antaranya.
Di masa pandemi ini, ketika harus di rumah saja, saya jadi punya waktu luang untuk menunaikan hobi-hobi saya. Di antaranya bercocok tanam, selain pula berkreasi memanfaatkan bahan-bahan yang ada di rumah. Tak dipungkiri, pada kondisi ini, kesempatan untuk bercengkrama dengan keluarga pun jadi lebih banyak. Sependek pengamatan, di lingkung hunian saya, setidaknya ada tiga tipe suami perokok saat berada rumah saja akibat kondisi pandemi.
Tipe pertama, tipe suami yang di pagi hari berlama-lama nongkrong di depan rumah, memanfaatkan waktu menjemur badan sambil merokok. Biasanya, pada kesempatan berjemur di luar ini menjadi waktu paling leluasa untuk nyebats santai, lantaran untuk merokok secara leluasa di dalam rumah akan kena protes istri atau juga anak-anaknya.
Tipe kedua, tipe suami yang merokok hanya setelah makan saja. Tentu ini terkait pilihan personal, ataupula sudah ada kesepakatan dengan pasangannya untuk tidak banyak merokok. Entah karena alasan penghematan ataupula alasan lainnya. Tak jarang tipe suami macam ini juga memanfaatkan kesempatan merokok di dalam WC yang dianggap aman dari pantauan istri.
Tipe ketiga, tipe suami perokok yang memanfaatkan kegiatan hobinya sambil nyebats. Dengan melakoni kegiatan hobinya itu, tipe suami semacam ini merasa punya kesempatan lebih enjoy. Biasanya di balik itu sudah ada kesepakatan dengan keluarga, untuk tidak terlihat merokok saat bersama keluarga. Nah, tipe suami ini pada prinsipnya adalah orang-orang yang memiliki etos kesantunan dalam merokok.
Tipe keempat, tipe suami perokok yang merasa leluasa merokok saat anak dan istrinya sudah tidur. Suami tipe ini biasanya punya tingkat kesabaran yang tinggi. Mampu menahan hasrat merokoknya sepanjang hari demi mengedepankan asas luhur yang diyakininya. Biasanya tipe ini akan lebih banyak bercengkrama dengan anak istri dibanding bercengkrama dengan rokok atau hobi lainnya. Merokok baginya salah satu aktivitas sakral, yang tidak bisa diganggu oleh siapapun, terutama keluarga.
Tipe-tipe suami perokok yang saya jelaskan di atas memiliki etos luhur dalam memprioritaskan keluarga. Di kondisi sekarang, saat terisolasi dari kehidupan biasanya, yang biasanya punya waktu merokok di ruang-ruang pergaulan. Para perokok di masa pandemi ini menjadi belajar adaptif dengan kondisi, terutama dalam mengonsumsi rokok, setidaknya lebih bisa mengendalikan diri, menyesuaikan kebiasaannya seturut kondisi pembatasan yang berlaku.
- Kesalahan Antirokok dalam Memandang Iklan Rokok dan Paparannya Terhadap Anak - 4 June 2024
- Pengendalian Tembakau di Indonesia dalam Dua Dekade - 3 June 2024
- HTTS Hanyalah Dalih WHO untuk Mengenalkan NRT - 31 May 2024