Press ESC to close

Harga Rokok di Indomaret Beda Dengan Toko Kelontong, Ini Alasannya

Bukan lagi rahasia kalau perbedaan harga rokok di Indomaret dengan rokok di warung kelontong cukup lumayan. Saya sebut lumayan, karena hitungan selisihnya bisa buat ngasih juru parkir dong.

Mungkin sebagian orang masih menyimpan pertanyaan menyangkut hal sepele ini:

“Kok bisa sih harga rokok di Indomaret lebih mahal?”

Sebetulnya tanpa harus dijelaskan secara rinci, secara kasat sudah bisa terlihat bedanya dari keberadaan secara fisik ritel tersebut. Pertama, ritel semacam Indomaret memiliki tenaga kerja yang harus digaji. Kedua, etalase yang dimilikinya terkesan lebih eksklusif dibanding etalase tokok kelontong.

Eksklusifitas ini terbentuk lantaran ritel ini memiliki badan usaha yang terdaftar, kemudian brand dagangnya sebagai ritel serba ada ini dibentuk oleh etos modern. Citra modern ini pula yang membuat konsumen merasa mendapatkan jaminan aman dan nyaman dalam berbelanja. Sehingga menjadi value tersendiri.

Namun semua konstruksi pikiran semacam itu tak sepenuhnya valid. Saya pribadi adalah konsumen yang pernah dikecewakan saat membeli rokok favorit saya di Indomaret. Kejadiannya tahun lalu sewaktu di Ciganjur, Jakarta Selatan. Rokok yang seharusnya berpita cukai baru ternyata berpita cukai lama. Artinya, dalam konteks ini pihak Indomaret tak melulu cermat dalam upaya menjaga kepuasan konsumen.

Baca Juga:  Yang Bahaya Adalah Kerakusan Manusia, Bukan Rokok

Hal serupa bisa saja terjadi sama ketika kita membeli rokok di tokok kelontong. Hanya saja yang bikin ngenes sudah harganya lebih mahal dari rokok kelontong, eh, malah dapat rokok dengan kualitas rasa yang sudah tak jelas.

Haiya, satu hal yang perlu diketahui juga, brand rokok yang terpajang di etalase Indomaret sudah dipastikan membayar sewa etalase sesuai ketentuan yang berlaku. Inilah salah satu faktor yang membuat harga rokok di Indomaret lebih mahal dibanding rokok di toko kelontong.

Perlu diketahui lagi, bahwa rokok yang dipajang di Indomaret maupun di tokok kelontong, sejatinya tidak ada perbedaan secara khusus. Tentu berasal dari pabrik yang sama. Paling ya beda sumber distributornya saja.

Kalau tidak terpaksa amat, saya pribadi lebih memilih beli di tokok kelontong. Alasannya sederhana saja, karena ada selisih yang lumayan itu. Lagipun kalau kita membeli rokok di Indomaret, terkadang harus keluar uang tambahan untuk ngasih juru parkir. Makin besar aja kan pengeluaran. Hehe.

Baca Juga:  Mendesakkan Kepentingan FCTC Melalui Stigma Negatif Terhadap Produk Berbasis Nikotin

Biar bagaimanapun, ini hanya soal pilihan. Setiap konsumen berhak menentukan di mana dia merasa terjamin dalam mendapatkan produk yang diinginkan.

Oh iya, untuk rokok-rokok kelasan saya yang terbilang rokok murah, tak pernah ada terpajang di etalase Indomaret. Kecuali jenis Djarum Coklat ataupula Minak Djinggo. Sudah bisa dipastikan ada dong.

Jibal Windiaz

anak kampung sebelah