Press ESC to close

Harga Rokok yang Sesuai Ekonomi Masyarakat Saat Ini

Tarif cukai naik tinggi, rokok tak terbeli. Sebats jadi tak enak lagi karena ketika pergi ke warung untuk membeli rokok idaman, harus mikirin sisa duit di dompet ada berapa. Kondisi ini dari tahun ke tahun makin memprihatinkan. Harga rokok saat ini sudah semakin tak manusiawi.

Ini bukan salah pabrikan yang culas, atau salah petani yang menyimpan tembakau atau salah pedagang. Harga rokok naik jelas ada faktornya, yakni karena tarif cukai yang juga merangkak naik.

Banyak yang kemudian pusing memikirkan hal ini. Jelas pusing dong kan manajemen keuangan juga harus berubah. Otak-atik anggaran harus dilakukan biar mulut tetep bisa ngebul.

Sebenarnya berapa sih harga rokok yang ideal dan yang ga bikin psikologis masyarakat terganggu? Saya punya jawabannya.

Sebelum saya kasih tahu jawabannya, saya berikan dulu cara mengukurnya. Harga yang saya sebutkan ini ga saklek, bisa berubah tergantung kondisi. Kalau kondisi tidak baik ya harganya harus terjangkau, tapi kalau perekonomian bangsa sedang jaya-jayanya, naik dikit gak apa lah.

Baca Juga:  Setasion

Harga rokok ideal untuk kondisi ekonomi bangsa lagi reses macam ini ya sekitar 12 hingga 13 ribu rupiah lah. Itu harga teratas ya, paling murah boleh sekitar tujuh hingga delapan ribu rupiah.

Dengan harga segitu jelas manajemen keuangan anda tak terganggu. Anggap saja anda membeli satu bungkus rokok dengan harga Rp 13 ribu setiap hari. Jika dikalilan dalam seminggu anda hanya mengeluarkan uang Rp 91 ribu saja!

Jika dikali lagi menjadi empat maka akan ketemu angka Rp 364 ribu saja. Bagi pegawai di kota dengan umr rendah (bahkan yang hanya Rp 2 juta per bulan sekalipun), masih dirasa layak mengeluarkan uang segitu untuk rokok dalam kurun waktu sebulan.

Coba anda bandingkan dengan kondisi harga rokok top sekarang yang sudah menyentuh angka Rp 23 ribuan. Uang yang dikeluarkan jadi dua kali lipat dari sebelumnya. Menyedihkan.

Jadi itu saja ya angka yang bisa saya bagikan soal harga rokok yang paling masuk psikologis bagi masyarakat saat ini.

Baca Juga:  Berikut Daftar Harga Rokok Murah untuk Perokok Indonesia

Loh tadi bilangnya ada dua rekomendasi. Mana rekomendasi harga saat ekonomi negara lagi bagus?

Udah ah, saya ga mau jawab. Kalau ekonomi negara lagi jelek kita semua sering dan masih melaluinya. Lah, kalau bagus banget, masa pernah?

Indi Hikami

Indi Hikami

TInggal di pinggiran Jakarta