Press ESC to close

Ridwan Remin dan Premis Kerennya Soal Rokok

Sudah berulang kali narasi buruk tentang para perokok timbul di masyarakat. Sedangkan di berbagai berita, isu-isu kesehatan selalu dikaitkan dengan para perokok. Seolah-olah rokok memang tak dibolehkan hadir di bumi dan keberadaannya dicap haram. Namun, apakah memang benar demikian? Sedangkan banyak tokoh-tokoh hebat juga yang menikmati rokok bahkan hingga saat ini.

Ridwan Remin, seorang komika asal Bogor adalah salah satu tokoh terkenal yang juga diketahui sebagai seorang penikmat rokok. Pria berkacamata tersebut mulai naik daun dan namanya dikenal publik terutama saat menjuarai ajang stand up comedy di salah satu televisi swasta. Dalam sebuah pertunjukannya, ia bahkan memasukkan unsur rokok dalam materi lawakannya tersebut. Pujian kemudian diberikan oleh sang juri karena lawakan tersebut dianggap matang dan cerdas.

Ridwan Remin diberi tema soal rokok. Ketika komika lain terjebak pada narasi-`narasi buruk soal rokok, Ridwan Remin mencoba untuk menggunakan hal tersebut sebagai pembuka namun dipatahkannya sebagai sebuah lawakan. Menurutnya, kegiatan merokok itu membang membuat seseorang cepat mati, namun ia lebih memilih merokok ketimbang harus mati gaya. Lemparan lawakannya tersebut diterima tawa penonton termasuk juri, Akan tetapi jika melihat dari premis lelucon itu, sedikit nampak ada kekesalan terhadap justifikasi kepada para perokok.

Lingkungan sosial kerap melabeli para perokok sebagai kegiatan yang bersifat ‘gentleman’. Dari sebutan tersebut jelas bahwa mereka mencoba untuk melabeli rokok dengan hanya sebagai bagian dari kaum pria saja. Bisa anda saksikan padahal bahwa banya juga kaum hawa yang menikmati produk tersebut, jika ditanya alasannya mungkin juga bukan karena hanya terlihat keren semata. Nah, teori yang kedua ini juga muncul di lingkungan sosial yang mengkambinghitamkan kata ‘keren’ sebagai biang dari lahirnya perokok muda.

Baca Juga:  Rokok Sebagian dari Modal untuk Lentur dan Kritis di Pergaulan Mahasiswa

Sebenarnya, kalau mau diakui rokok memang membuat seseorang terlihat keren, kalian para anti rokok mau membantah? Hayo, hayo, hayo. Memang terlihat membuat keren berada di tengah kerumitan hidup lantas mencoba menikmatinya dengan tanaman ciptaan tuhan (tembakau) yang kemudian dimodifikasi sebagai sebuah rokok, apakah ada salahnya? Selama dia sudah memiliki umur yang tepat dan sadar dalam mengkonsumsi rokok maka sah-sah saja dong itu dilakukan.

Coba kalihan tengok lagi berbagai film terkemuka di dunia atau bahkan hingga yang masuk dalam box office dan menerima penghargaan. Sama seperti adegan saat hujan, adegan seseorang merokok dalam sebuah film terlihat sangat keren dan dengan pengambilan gambar yang seapik mungkin. Apakah sang sutradara adalah seorang marketing rokok ? ah itu dugaan anda saja. Film sebagai bentuk eksistensi daya pikir manusia memberikan adegan rokok didalamnya karena memang rokok tak bisa lepas dari realitas kehidupan, dan itu keren!

Di kehidupan nyata anda bisa merekam berbagai pola dan tingkah para perokok dalam segi yang lebih humanis. Memang tak bisa dipungkiri ada yang berperilaku buruk dengan membuang puntungnya sembarangan, namun jangan gelap mata dan tak memberikan apresiasi bagi yang masih mentaati peraturan. Bukankah, para perokok yang tetap mentaati peraturan itu adalah orang-orang yang keren?

Baca Juga:  Bukannya Diedukasi, Pelajar Merokok di Kolase Gonzaga Disanksi Tidak Naik Kelas,

Sekali lagi soal keren, para perokok itu memang keren karena dengan berbagai hujatan dan stigma sosial mereka tetap bisa mempertahankan hidup. Para perokok itu keren karena ditengah cercaan, konsumsi mereka akan produk tembakau juga menghasilkan sesuatu yang bisa membangun negeri. Angkat topi juga untuk kalian para perokok yang tetap menjaga stabilitas kehidupannya serta kesehatannya masih bisa terjamin. Mengkhiri tulisan ini, mari bakar rokokmu sejenak dan nikmati hidup yang fana ini.

“Rokok itu emang buat gaya, kalau mau bunuh mah bunuh ajah, toh percuma gue hidup kalau mati gaya,” Ridwan Remin, Juara Stand Up Comedy Indonesia 7.

Indi Hikami

Indi Hikami

TInggal di pinggiran Jakarta