Press ESC to close

Hukum Memberi Buket Rokok Sebagai Bingkisan Lebaran

Menjelang lebaran, hampers menjadi semakin happening di tengah masyarakat. Subtansinya sebenarnya adalah pemberian barang kepada seseorang sebagai bentuk ucapan lebaran. Lalu bagaimana dengan buket rokok? Bisakah juga jadi semacam hampers atau seperti parcel lainnya?

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, saya mau membedakan terlebih dahulu antara buket dan hampers. Buket sebenarnya adalah bingkisan yang berisikan bunga dan dibentuk menyerupai flora tersebut sebagai barang pemberian untuk seseorang.

Sama seperti buket, hampers juga merupakan bingkisan buat seseorang. Bedanya adalah jenis dan bentuknya. Kalau hampers memiliki isi yang lebih beragam dan dibentuk lebih beragam. Hampers adalah nama lain dari parcel. Sampai sini paham?

Buket rokok, sesuai namanya, adalah bingkisan yang dibentuk seperti bunga dan berisikan rokok didalamnya. Biasanya diberikan sebagai ucapan atas kesuksesan seorang perokok atau untuk memperingati ulang tahunnya.

Bisakah kemudian buket berisikan rokok diberikan untuk seseorang sebagai bentuk ucapan lebaran. Tentu sah-sah saja. Sebagaimana sebuah pemberian, barang yang diberikan haruslah punya nilai fungsi terhadap penerimanya atau yang memiliki nilai sentimental.

Baca Juga:  Menulis dan Urgensi Menghisap Sebatang Rokok

Saya sebagai perokok sudah pasti akan senang sekali jika mendapatkan buket rokok saat lebaran. Apalagi isinya adalah rokok yang saya sukai.

Bagaimana dengan hukum agama? Sependek apa yang saya pelajari, pemberian sebagai bentuk ucapan lebaran tak ada aturan dalam agama. Berbeda dengan zakat mal dan fitrah, atau infaq. Hal-hal tersebut diatur dalam agama dan tak bisa sembarangan, apalagi zakat.

Buket, hampers, atau parcel, toh memiliki kebaikan. Selama niatnya adalah untuk memperpanjang silaturahmi dan memberi kebaikan kepada sesama, halal-halal saja. Asal, soal buket berisikan rokok ini diberikan kepada perokok, dan bukan anak-anak di bawah umur.

Toh juga memberi rokok kepada sesama perokok sebagai bentuk rasa terimakasih tentu punya kadar kesopanan yang tinggi. Ketika nominal uang dirasa terlalu rendah dan tak cukup mengganti kata terimakasih, memberi rokok jadi hal yang tepat.

Buket berisikan rokok juga jauh dari kata bentuk gratifikasi kok. Satu buket, paling hanya berisikan setengah hingga satu slop rokok. Value-nya? Mentok-mentok 300 ribu rupiah. Potensi gratifikasi? Saya kira juga sulit dibuktikan secara hukum.

Baca Juga:  Keguyuban Dalam Tradisi Tingwe dan Siasat Personal

Selama niatnya baik, buket, hampers, atau parcel pun memiliki muatan kebaikan pula. Apalagi, diberikan untuk calon mertua anda di hari raya lebaran ini? Menarik, bukan?

Sumber gambar: instagram @bakulkembang.official
Indi Hikami

Indi Hikami

TInggal di pinggiran Jakarta