Press ESC to close

Rekomendasi Rempah Untuk Tingwe Bikinanmu

Tingwe sebagai tradisi merokok yang berlangsung turun temurun, kini tak asing lagi di kalangan orang muda. Kalau dulu, tingwe alias melinting (rokok) sendiri itu identik dengan aktivitas merokok orang desa ataupula perokok sepuh. Alias perokok yang sudah tua sekali. Tapi hal itu sudah tak berarti lagi. Kini rokok tingwe menjadi terangkat populer lagi, lantaran menjadi salah satu solusi akibat dari harga rokok yang kian mahal.

Sependek pengamatan saya di era kiwari, sebagaian orang menganggap orang yang merokok tingwe itu terkesan artsy. Iya namanya juga kesan, sah-sah saja. Tetapi yang belakangan saya tengarai juga, jarang betul penikmat tingwe di kalangan muda yang memberi unsur tambahan bumbu (rempah) pada tembakau lintingannya. Mungkin ada yang menganggapnya ribet, adapula yang memang lebih ingin menikmati rasa tembakaunya saja. Ibarat ngopi, iya cukup kopi tubruk tanpa tambahan lainnya.

Secara kultural,  tradisi tingwe yang diberi tambahan bumbu rempah adalah cikal bakal lahirnya produk kretek. Bagi kretekus yang beralih ke tingwe, umumnya tidak ingin menihilkan unsur tambahan itu, yaitu cengkeh. Lintingan tembakau yang diberi bumbu cengkeh aromanya lebih wangi dan kumretek. Menurut sejarahnya, unsur cengkeh inilah yang dapat meluruhkan sesak dada Haji Djamhari, sosok pencetus kretek pertama kali.

Baca Juga:  Mengenal Brand Rokok Korea Agar Menjadi KPopers yang Kaffah

Tak dipungkiri memang, urusan perududan ini kembali ke faktor kebiasaan penikmatnya. Ada yang memang terbiasa dengan rokok non rempah. Ada juga yang sebaliknya. Kali ini saya akan paparkan secuil yang saya tahu tentang bumbu tambahan untuk tingwe, iya tentu agar kenimatan rokok tingwe Anda juga semakin maksimal. Ohiya, ini tiada maksud saya meminggirkan selera lintingers yang lebih suka melinting tembakau saja loh ya. Ini sekadar untuk menambah referensi, siapa tahu setelah membaca tulisan ini, ada lintingers yang tertarik untuk mencoba menggunakan unsur rempah pada tingwenya.

Selain cengkeh yang memberi manfaat tersendiri untuk melegekan pernafasan juga sakit gigi, karena pada cengkeh terkandung minyak atsiri yang memang berfaedah secara klinis. Ada unsur tambahan lainnya yang memberi aromatika yang khas, yakni kelembak. Penggunaan kelembak pada rokok tingwe sudah umum sekali dikenal di Pulau Jawa.

Sebagai catatan, kelembak diketahui dapat mengatasi sembelit, ampuh sebagai pencahar, selain itu mampu menurunkan kolesterol jahat. Secara kesejarahannya, penggunaan kelembak sebagai pengobatan diketahui berasal dari negeri Tiongkok. Bagian dari tanaman kelembak yang digunakan untuk tingwe adalah akarnya. Tanaman ini kategori tumbuhan semak tahunan.

Baca Juga:  3 Merek Cerutu Murah yang Ada di Indonesia

Selain kelembak, sebetulnya masih ada beberapa unsur rempah lain yang lazim dijadikan tambahan pada tingwe. Ada adas, kemenyan, pulosari, kemukus, waron, dlsb. Rempah-rempah yang digunakan itu biasanya juga dapat diseduh sebagai jamu. Namun ketika digunakan sebagai unsur pada kretek atau pada tingwe, tidak akan pula mengurangi manfaat yang dikandungnya. Negeri ini sungguh kaya dengan beragam khazanah jejamuannya. Termasuk pula soal udud. Sekali lagi, tingwe bukan melulu rokoknya orang sepuh ataupula ndeso. Tradisi tingwe juga milik kita, orang merdeka.

Jibal Windiaz

anak kampung sebelah