Press ESC to close

Kapulaga, Salah Satu Rempah Berkhasiat Dalam Komponen Kretek

Rokok kretek berbeda dengan rokok pada umumnya. Kretek adalah warisan budaya khas Indonesia. Penamaan krtetek, jika menyusur sejarah penyebutannya, merujuk pada bunyi ketika rokok itu dibakar, kretek-kretek. Mengapa bunyi yang dihasilkan berbeda dari rokok pada umumnya? Karena kretek tidak hanya berbahan tembakau, tapi juga diramu dengan rempah lain seperti cengkeh, kapulaga, dan beberapa rempah lain.

Cengkeh adalah pembeda utama bahan baku kretek dengan rokok putih. Adalah Haji Djamhari, seorang warga Kudus yang pertama kali mempunyai ide mencampurkan tembakau dengan cengkeh. Kala itu Haji Djamhari mengalami sakit asma, lalu ia berinisiatif mengoleskan minyak cengkeh ke dadanya. Dari situlah muncul ide untuk mencampurkan rajangan cengkeh kedalam tembakau yang dihisapnya.

Selain cengkeh sebagai pembeda, rokok kretek juga dibumbui dengan rempah lain. Bagi penikmat rokok kretek yang meracik dan melinting secara mandiri, biasanya menggunakan unsur wur untuk mendapatkan sensasi rasa kretek tersebut. Unsur inilah yang terbilang masih digunakan pada pembuatan kretek dalam skala industri. Meski tak sepenuhnya, unsur-unsur pada wur juga digunakan oleh pabrikan. Sebagian kalangan juga menyebutnya sebagai saus atau perisa.

Baca Juga:  Review Rokok Clas Mild, BenchMark Tinggi dari Nojorono

Dalam Ensiklopedia Kretek disebutkan, wur terdiri dari klembak, kemenyan, cengkeh, kemukus, dupa, kayu manis, pala, adas, palasan, cendana, klabet, kapulaga, jinten, dan sebagainya. Tanah Nusantara yang subur ini telah menghasilkan rempah yang menjadi primadona dunia. Bahkan sampai hari ini komponen kretek yang berupa rempah-rempah tersebut memberi nilai tersendiri, baik sebagai bumbu dan jamu, terlebih pula sebagai penstabil rasa pada rokok kretek.

Kapulaga, misalnya, adalah jenis tanaman yang memiliki manfaat herbal yang bersetara dengan cengkeh. Tanaman ini termasuk rempah yang kerap pula dipakai untuk bumbu masakan dan jamu. Beberapa kandungan yang terdapat pada kapulaga adalah minyak atsiri, borneol atau terpena, alfa terpinen, cineol, alfa-terpinelasetat dan juga limonen. Kapulaga berkhasiat mencegah pengeroposan tulang, dan merupakan antioksidan yang baik. Dapat mengobati gusi bengkak, menghilangkan nyeri pada gigi, mengobati sakit tenggorokan serta menjernihkan suara. Termasuk pula berkhasiat melancarkan sirkulasi darah.

Dari bahan baku saus perisa yang digunakan, sejarah penemuan kretek juga mengakomodir wacana kesehatan. Hal itu terlihat dari inisiatif Haji Djamhari yang tidak sembarang mencampuradukkan bahan-bahan, tapi memilih rempah-rempah yang memiliki khasiat.

Baca Juga:  Nostalgia Permainan Berhadiah Rokok
Komunitas Kretek
Latest posts by Komunitas Kretek (see all)

Komunitas Kretek

Komunitas Asyik yang Merayakan Kretek Sebagai Budaya Nusantara