Kretek non filter sebagai salah satu jenis rokok di Indonesia yang cukup banyak penggemarnya. Sebagian besar perokok pasti sudah mencicipi rokok tanpa filter ini. Secara golongan industri, produk tembakau tanpa filter ini disebut SKT (Sigaret Kretek Tangan).
Sebagian besar harga rokok SKT ini terbilang murah. Berdasar klasifikasi layer cukainya, ada di layer II dan III A dan III B. Kretek non filter di pasaran tergolong rokok yang paling diminati masyarakat di daerah pegunungan, notabene berudara dingin.
Rokok jenis ini diakui banyak penikmatnya memang cocok untuk menghalau udara dingin yang menggigit tubuh. Pasalnya, kandungan cengkeh dan citarasa rempah lainnya memiliki unsur penghangat yang ramah di badan.
Tahu sendiri kan, kandungan atsirin pada cengkeh memiliki manfaat apa saja, sensasi hangat dari kandungan atsirin inilah yang bikin rokok golongan SKT ini menghangatkan. Selain itu, rokok tanpa menggunakan filter saat diisap memberi tarikan asap yang lebih optimal.
Berbeda dengan rokok berfilter, sebagaimana yang kita tahu, tarikan asapnya tersaring oleh gabus (busa) yang disebut filter itu. Secara spesifik lagi, rokok sigaret kretek tangan memang lebih memberi kenikmatan merokok yang optimal, tak kalah dengan rokok berfilter.
Apalagi di musim hujan menjelang akhir tahun sampai memasuki lebaran China. Setidaknya, siklus curah hujan menderas di bulan-bulan tersebut. Di saat-saat hujan itulah, rokok non filter itu menjadi andalan yang tak tergantikan. Bahkan, bagi para pekerja malam atau petugas jaga malam, kretek tanpa filter memang paling pas.
Di Indonesia, ada beragam merek rokok SKT yang bisa kita pilih untuk mengusir suasana dingin. Beberapa yang umum akan saya paparkan sedikit melalui tulisan ini.
Citarasa tembakau oriental dan srinthil yang dikandung produk kretek ini membentuk perpanduan rasa tersendiri. Secara tarikan juga halus dan mantap. Secara pribadi saya merasakan adanya sensasi rempah khas yang agaknya berasal dari akar manis (licorice) serta kayu manis. Penggunaan rempah semacam ini biasanya digunakan untuk bumbu kuliner dan pengobatan.
Sampoerna Kretek
Dari sisi bahan baku, produk SKT besutan Sampoerna ini terdeksi menggunakan tembakau virginia dan Madura. Sensasi hangat dari rempah cengkehnya pun sangat kuat. Selain itu terasa sensasi akar manis (liquorice) khas produk Sampoerna. Saus ini umum digunakan pada berbagai produk Sampoerna, rokok Panamas misalnya.
Sebagai SKT dengan ukuran King Size, seperti halnya produk SKT lainnya, rokok Sampoerna Kretek termasuk yang menggunakan tembakau Oriental. Untuk mengidentifikasi rasa tembakau semacam ini dapat diketahui dari sensasi nutty yang terasa kuat.
Sri Wedari
Rasa rokok ini masuk dalam mazhab Jawa Timuran yang terkesan gurih tanpa aroma wangi yang menyegrak. Banyak yang menyebut rasa rokok ini mirip dengan rokok Minak Djinggo atau Gudang Garam Merah namun dengan tarikan yang lebih smooth alias halus.
Akan tetapi rasa dari rokok Sriwedari ini tak begitu menyeruak seperti kretek-kretek lainnya. Mungkin itu yang membuat tarikannya lebih halus dan tak meninggalkan efek rasa tidak nyaman pada tenggorokan.
Demikian tiga contoh golongan SKT atau yang biasa juga disebut rokok tanpa filter yang dapat kita akses di warung-warung terdekat. Dari sisi harga, iya tentu saja rokok golongan ini lebih terjangkau dibanding rokok golongan SKM, apalagi SKM golongan I yang makinhari makin naik saja haraganya.
- Kesalahan Antirokok dalam Memandang Iklan Rokok dan Paparannya Terhadap Anak - 4 June 2024
- Pengendalian Tembakau di Indonesia dalam Dua Dekade - 3 June 2024
- HTTS Hanyalah Dalih WHO untuk Mengenalkan NRT - 31 May 2024