Press ESC to close

Tidak Ada Hubungan antara Rokok dengan Penuaan

Jika biasanya rokok dituduh sebagai penyebab utama penyakit jantung, paru, atau kanker. Kali ini rokok juga dituduh sebagai penyebab penuaan. Padahal penuaan pada manusia merupakan proses alamiah yang pasti terjadi. Dalam banyak literatur kesehatan, rokok menjadi salah satu dari 3 alasan utama penyebab penuaan pada manusia. Namun, benarkah rokok dan penuaan memiliki keterkaitan?

Ada banyak sekali faktor yang mempengaruhi penuaan pada manusia. Dalam artikel yang termuat dalam National Library Of Medicine, terdapat 3 teori penuaan pada manusia yang diklasifikasikan berdasarkan tingkat sasaran mekanisme penuaan.

1. Teori Evolusi

Teori yang menyebutkan bahwa penuaan pada manusia terjadi akibat berkurangnya  kekuatan seleksi alam atau berkurangnya kemampuan untuk hidup dan bereproduksi. Hal ini utamanya disebabkan oleh bertambahnya usia pada manusia, sehingga menimbulkan fungsi organ yang menurun dan berkontribusi terhadap proses penuaan.

Teori Evolusi juga menyebutkan penuaan dini disebabkan oleh kondisi  Individu Progeroid atau kelainan yang menyebabkan kecenderungan hidup lebih pendek yang diturunkan melalui gen mutasi. Selain itu, gen bawaan oleh manusia juga berdampak besar pada penuaan manusia.

2. Teori Sistemik

Teori ini menyebutkan proses penuaan pada manusia disebabkan oleh penurunan sistem pengendalian dan pemeliharaan dalam organisme.

Baca Juga:  Para Perokok yang Tampil di Piala Dunia 2018

Dalam teori ini juga terdapat teori turunan lain yang menyebutkan penuaan terjadi akibat penurunan sistem saraf. Penurunan sistem ini terjadi dari hubungan kondisi tubuh dengan lingkungan eksternal, utamanya akibat stress di usia tua. Teori sistemik banyak mengungkapkan penuaan terjadi akibat seiring bertambahnya usia pada manusia.

3. Teori Molekuler dan Seluler

Teori ini menjelaskan mekanisme proses penuaan pada tingkat sel dan subsel. Protein yang rusak menumpuk seiring bertambahnya usia yang mengakibatkan disfungsi sel dan penuaan.

Terdapat teori turunan dalam teori ini, yakni Teori Radikal Bebas. Teori radikal bebas tampaknya menjadi satu teori yang menjanjikan mengenai proses penuaan. Namun, banyak eksperimen menunjukkan hasil yang kontras. Terdapat alasan utama untuk menolak teori ini, yaitu terdapat fakta bahwa suplementasi antioksidan tidak terbukti memperlambat penuaan. Suplemen antioksidan tidak memperlambat penuaan.

Teori lain dalam turunan teori ini malah menyebutkan suatu zat tertentu yang berkaitan dengan usia berperan dalam proses penuaan.

Dalam artikel tersebut disimpulkan bahwa banyak mekanisme yang terbukti berpotensi mengakibatkan proses penuaan.

  • DNA
  • Munculnya protein abnormal yang berasal dari glukosa
  • Berkurangnya respon imun, autoimun
  • Bertambahnya usia organ
  • Tidak terbukti berpengaruhnya antioksidan terhadap radikal bebas
Baca Juga:  Ramadhan di Tengah Pandemi dan Pelajaran Saling Menghargai

Bisa ditarik kesimpulan bahwa rokok tidak ada hubungannya dengan proses penuaan. Tidak bisa dipungkiri juga bahwa asap rokok memang termasuk dalam radikal bebas. Namun, teori radikal bebas dalam konteks penuaan di sini juga membuktikan bahwa radikal bebas sendiri menunjukkan hasil yang kontras atau negatif dalam proses penuaan.

Bahkan suplemen antioksidan juga tidak terbukti dapat menangkal radikal bebas. Radikal bebas sendiri tidak hanya berasal dari asap rokok. Limbah industri, polusi kendaraan, makanan atau minuman yang tidak sehat juga radikal bebas.

Dalam jurnal kesehatan lain juga disebutkan bahwa stress, jumlah pendapatan, hubungan keluarga, tempat tinggal, genetik, hormon, ras, paparan sinar matahari, dan penyakit sistemik merupakan faktor-faktor utama dalam proses penuaan. Jadi, rokok sama sekali tidak ada hubungannya dengan proses penuaan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *