Ada salah satu narasi yang ramai beredar di sosial media bahwa kecerdasan seseorang dipengaruhi oleh merokok. Sontak saya kaget. Saya pun menelusuri informasi tersebut. Dan benar bahwa ada Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Prof Hasbullah Thabrany mengatakan bahwa rokok berpengaruh terhadap kecerdasan seseorang.
Saya mau mengamini argumentasi itu tapi kok dia memiliki latar belakang kesehatan. Di mana memang pihak kesehatan selalu menyalahkan rokok bagaimana pun caranya. Lalu ketika saya pikir-pikir ulang bagaimana mungkin rokok bisa mempengaruhi kecerdasan seseorang, sedangkan banyak karya hebat lahir dari seorang perokok.
Sebut saja seperti Pramoedya Ananta Toer, dia merupakan sosok sastrawan kondang yang karya-karyanya dibaca hingga saat ini. Menurut pengakuan adik kandungnya Pram, Soesilo Toer, bahwa Pram bisa menjadi sastrawan lantaran dirinya sering melamun, minum kopi dan merokok. Bahkan menurut Pram sendiri ia bisa berumur panjang karena merokok. Hal tersebut ia sampaikan saat merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 81 dirinya di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta pada 6 Februari 2006 lalu.
Tidak Hanya Pram, Melainkan juga Soekarno dan Agus Salim
Contoh lain lagi misalnya Soekarno, Agus Salim, tokoh-tokoh PKI, tokoh Masyumi. Mereka itu pendiri bangsa Indonesia, lho dan merokok. Kalau beberapa tokoh di atas terlalu berbeda zaman, saya masih ada contoh lain lagi.
Martin Surjayaya misalnya. Kalau kalian mengikuti beliau, di setiap konten (saat masih aktif di Youtube), dirinya selalu memengang rokok. Pun harus diakui Martin adalah sosok intelektual lebih-lebih seorang Filsuf yang dimiliki Indonesia saat ini. Karya-karya yang dilahirkannya hebat-hebat semua. Ia cukup banyak melahirkan karya yang selalu fenomenal. Sebut saja seperti buku Sejarah Estetika, Kiat Sukses Hancur Lebur, Principia Logica, dan lain sebagainya.
Atau ketika melihat tokoh lain lagi ada Emha Ainun Nadjib, Sujiwo Tejo yang mungkin kita semua sudah tahu sepak terjangnya. Beliau-beliau ini perokok lho. Bahkan tidak malu untuk merokok. Karena memang merokok khususnya kretek bisa dibilang kerja-kerja budaya. Mempertahankan budaya Indonesia dengan menjaga kretek.
Tidak Ada Hubungannya Merokok Mengganggu Kecerdasan
Sebenarnya masih banyak lagi contoh tokoh-tokoh di Indonesia maupun dunia yang cerdas walau dirinya seorang perokok. Tapi saya kira bukti itu sudah lebih dari cukup untuk mematahkan narasi bahwa merokok dapat mempengaruhi kecerdasan.
Sehingga asumsi yang mengatakan bahwa merokok dapat menurunkan kecerdasan seseorang jelas keliru. Karena cerdas atau pun tidak faktor utamanya bukan rokok. Rokok hanyalah sarana saja. Untuk bisa cerdas tentu yang paling mempengaruhi adalah pendidikan. Di mana seseorang itu harus tekun belajar dan berani mengevaluasi diri sendiri.
Oleh karena itu tidak usah ngawur dengan mengatakan kalau merokok dapat mempengaruhi kecerdasan seseorang. Bahkan kalau kita mau fair ada yang menjadikan rokok sebagai teman bagi mereka yang sedang belajar.
Seperti ditemukan mahasiswa yang diskusi di kedai kopi pelengkapnya adalah rokok. Atau saat pusing dan stres orang-orang membakar rokok untuk sedikit-banyak menghilangnya penatnya. Begitu.
Leave a Reply